(Fasal) menjelaskan
hukum-hukum musaqah.
|
(فَصْلٌ فِيْ أَحْكَامِ
الْمُسَاقَاةِ
|
Musaqah secara bahasa diambil
dari lafadz “as saqyu (menyirami)”.
|
وَهِيَ
لُغَةًّ مُشْتَقَّةٌ مِنَ السَّقْيِ
|
Dan secara syara’ adalah
seseorang menyerahkan pohon kurma atau anggur pada orang lain yang akan
merawatnya dengan penyiraman dan perawatan yang lain, dengan perjanjian bahwa
orang tersebut akan mendapatkan bagian yang jelas dari hasil buahnya.
|
وَشَرْعًا
دَفْعُ الشَّخْصِ نَخْلًا أَوْ شَجَرَ عِنَبٍ لِمَنْ يَتَعَهَّدُهُ بِسَقْيٍ
وَتَرْبِيَةٍ عَلَى أَنَّ لَهُ قَدْرًا مَعْلُوْمًا مِنْ ثَمَرِهِ
|
Yang
Diakadi Musaqah
Musaqah hanya boleh
dilakukan pada dua tanaman saja, kurma dan anggur.
|
(وَالْمُسَاقَاةُ جَائِزَةٌ
عَلَى) شَيْئَيْنِ فَقَطْ (النَّخْلِ وَالْكَرَمِ)
|
Sehingga tidak boleh
melakukan akad musaqah pada selain keduanya, seperti buah tin dan buah misymisy.
|
فَلَا
تَجُوْزُ الْمُسَاقَاةُ عَلَى غَيْرِهِمَا كَتِيْنٍ وَمِشْمِسٍ
|
Musaqah hukumnya sah
dilakukan oleh orang yang sah tasharrufnya jika
dilakukan untuk
dirinya sendiri.
|
وَتَصِحُّ
الْمُسَاقَاةُ مِنْ جَائِزِ التَّصَرُّفِ لِنَفْسِهِ
|
Jika
dilakuka
untuk anak kecil dan orang gila, maka musaqah sah dilakukan
oleh orang yang menjadi
wali keduanya ketika memang ada maslahah.
|
وَلِصَبِيٍّ
وَمَجْنُوْنٍ بِالْوِلَايَةِ عَلَيْهِمَا عِنْدَ الْمَصْلَحَةِ
|
Shigat akad musaqah adalah, “aku melakukan akad musaqah denganmu pada
pohon kurma ini dengan bagian sekian”, atau, “aku memasrahkan pohon kurma ini padamu agar engkau merawatnya”,
dan kata-kata sesamanya.
|
وَصِيْغَتُهَا
سَاقَيْتُكَ عَلَى هَذَا النَّخْلِ بِكَذَا أَوْ سَلَّمْتُهُ إِلَيْكَ
لِتَتَعَهَّدَهُ وَنَحْوُ ذَلِكَ
|
Dan disyaratkan harus ada
peneriman dari pihak amil (pekerja).
|
وَيُشْتَرَطُ
قَبُوْلُ الْعَامِلِ
|
Syarat
Musaqah
Musaqah memiliki dua syarat.
|
(وَلَهَا) أَيْ لِلْمُسَاقَاةِ
(شَرْطَانِ
|
Salah satunya, pihak pemilik
harus memberi batas waktu secara pasti dalam melakukan akad musaqah tersebut
seperti setahun hijriyah.
|
أَحَدُهُمَا
أَنْ يُقَدِّرَهَا) الْمَالِكُ (بِمُدَّةٍ مَعْلُوْمَةٍ) كَسَنَةٍ هِلَالِيَّةٍ
|
Tidak diperkenankan
membatasi akad musaqah dengan munculnya buah menurut pendapat al ashah.
|
وَلَا
يَجُوْزُ تَقْدِيْرُهَا بِإِدْرَاكِ الثَّمْرَةِ فِيْ الْأَصَحِّ.
|
Yang kedua, pemilik pohon
harus menentukan bagian pasti dari hasil buah untuk si amil seperti separuh
atau sepertiganya.
|
(وَ) الثَّانِيْ (أَنْ يُعَيِّنَ)
الْمَالِكُ (لِلْعَامِلِ جُزْأً مَعْلُوْمًا مِنَ الثَّمْرَةِ) كَنِصْفِهَا أَوْ
ثُلُثِهَا
|
Sehingga, seandainya pemilik
berkata pada amil, “dengan perjanjian
buah yang diberikan oleh Allah menjadi milik diantara kita berdua”, maka
hukumnya sah dan diarahkan pada bagian separuh-separuh.
|
فَلَوْ
قَالَ الْمَالِكُ لِلْعَامِلِ عَلَى أَنَّ مَا فَتَحَ اللهُ بِهِ مِنَ
الثَّمْرَةِ يَكُوْنُ بَيْنَنَا صَحَّ وَحُمِلَ عَلَى الْمُنَاصَفَةِ
|
Pekejaan
Musaqah
Kemudian pekerjaan di dalam
akad musaqah terbagi menjadi dua macam.
|
(ثُمَّ الْعَمَلُ فِيْهَا
عَلَى ضَرْبَيْنِ)
|
Salah satunya adalah
pekerjaan yang manfaatnya kembali pada buah seperti menyiram pohon kurma,
mengawinkannya dengan meletakkan sebagian mayang kurma jantang di mayang
kurma betina, maka semua itu menjadi beban amil.
|
أَحَدُهُمَا
(عَمَلٌ يَعُوْدُ نَفْعُهُ إِلَى الثَّمْرَةِ) كَسَقْيِ النَّخْلِ
وَتَلْقِيْحِهِ بِوَضْعِ شَيْئٍ مِنْ طَلْعِ الذُّكُوْرِ فِيْ طَلْعِ الْإِنَاثِ (فَهُوَ عَلَى الْعَامِلِ).
|
Dan yang kedua adalah
pekerjaan yang manfaatnya kembali pada bumi seperti membuat kincir air dan
menggali tempat aliran
air, maka semua itu adalah beban pemilik modal.
|
(وَ) الثَّانِيْ (عَمَلٌ
يَعُوْدُ نَفْعُهُ إِلَى الْأَرْضِ) كَنَصْبِ الدَّوَالِيْبِ وَحَفْرِ
الْأَنْهَارِ فَهُوَ عَلَى رَبِّ الْمَالِ)
|
Sang pemilik pohon tidak diperkenankan
mensyaratkan pada amil suatu pekerjaan yang bukan termasuk dari
pekerjaan-pekerjaan akad musaqah seperti menggali aliran air.
|
وَلَا
يَجُوْزُ أَنْ يَشْتَرِطَ الْمَالِكُ عَلَى الْعَامِلِ شَيْئًا لَيْسَ مِنْ
أَعْمَالِ الْمُسَاقَاةِ كَحَفْرِ نَهَرٍ
|
Disyaratkan amil harus
bekerja sendiri.
|
وَيُشْتَرَطُ
انْفِرَادُ الْعَامِلِ بِالْعَمَلِ
|
Sehingga, seandainya pemilik
modal mensyaratkan budaknya untuk bekerja bersama amil, maka akadnya tidak
sah.
|
فَلَوْ
شَرَّطَ رَبُّ الْمَالِ عَمَلَ غُلَامِهِ مَعَ الْعَامِلِ لَمْ يَصِحَّ
|
Ketahuilah sesungguhnya akad
musaqah hukumnya jawaz dari kedua belah pihak.
|
وَاعْلَمْ
أَنَّ عَقْدَ الْمُسَاقَاةِ لَازِمٌ مِنَ الطَّرَفَيْنِ
|
Seandainya diketahui bahwa
buah yang telah dihasilkan tersebut adalah milik orang lain, seperti pemilik
pohon kurma telah mewasiatkan buah pohon kurma yang diakadi musaqah tersebut,
maka amil berhak mendapatkan ongkos standar untuk pekerjaannya dari pemilik
modal.
|
وَلَوْ
خَرَجَ الثَّمَرُ مُسْتَحَقًّا كَأَنْ
أَوْصَى بِثَمْرَةِ النَّخْلِ الْمُسَاقَى عَلَيْهَا فَلِلْعَامِلِ عَلَى رَبِّ
الْمَالِ أُجْرَةُ الْمِثْلِ لِعَمَلِهِ
|
(Sumber : Kitab Fathul Qorib)
Baca juga artikel kami lainnya : Ayat Ayat Setan
saya ingin di lengkapi dengan gambar bentuk pohon dan buah2an ....
BalasHapus