(Fasal)
menjelaskan hukum-hukum sewa.
|
(فَصْلٌ
فِيْ أَحْكَامِ الْإِجَارَةِ
|
Lafadz
“al ijarah” itu dengan dibaca kasrah huruf hamzahnya menurut pendapat yang
masyhur. Dan ada yang menghikayahkan bahwa hamzahnya terbaca dlammah.
|
وَهِيَ بِكَسْرِ الْهَمْزَةِ فِيْ مَشْهُوْرٍ
وَحُكِيَ ضَمُّهَا
|
Ijarah
secara bahasa adalah nama sebuah ongkos.
|
وَهِيَ لُغَةً اسْمٌ لِلْأُجْرَةِ
|
Dan
secara syara’ adalah akad yang dilakukan pada manfaat yang sudah diketahui,
yang maksud, dan menerima untuk diserahkan pada orang lain dan menerima untuk
boleh digunakan dengan membanyar ganti / ongkos yang sudah diketahui.
|
وَشَرْعًا عَقْدٌ عَلَى مَنْفَعَةٍ مَعْلُوْمَةٍ
مَقْصُوْدَةٍ قَابِلَةٍ لِلْبَذْلِ وَالْإِبَاحَةِ بِعِوَضٍ مَعْلُوْمٍ
|
Syarat
masing-masing dari orang yang menyewakan dan yang menyewa adalah rusyd
(pintar) dan tidak ada paksaan.
|
وَشَرْطُ كُلٍّ مِنَ الْمُؤْجِرِ وَالْمُسْتَأْجِرِ
الرُّشْدُ وَعَدَمُ الْإِكْرَاهِ
|
Dengan
bahasa “manfaat yang sudah diketahui”, mengecualikan akad ju’alah
(sayembara).
|
وَخَرَجَ بِمَعْلُوْمَةٍ الْجُعَالَةُ
|
Dengan
keterangan “manfaat yang dituju”, mengecualikan menyewa buah apel karena
untuk mencium baunya.
|
وَبِمَقْصُوْدَةٍ اسْتِئْجَارُ تُفَّاحَةٍ لِشُمِّهَا
|
Dengan
keterangan “bisa menerima untuk diserahkan pada orang lain”, mengecualikan
manfaat vagina, maka akad yang dilakukan pada manfaat vagina tidak disebut
dengan ijarah.
|
وَبِقَابِلَةٍ لِلْبَذْلِ مَنْفَعَةُ الْبُضْعِ
فَالْعَقْدُ عَلَيْهَا لَا يُسَمَّى إِجَارَةً
|
Dengan
keterangan “menerima untuk boleh dimanfaatkan orang lain”, mengecualikan
menyewakan budak-budak perempuan untuk dijima’.
|
وَبِالْإِبَاحَةِ إِجَارَةُ الْجَوَارِي لِلْوَطْءِ
|
Dengan
keterangan “dengan memberi ganti/ongkos”, mengecuali-kan akan pinjam.
|
وَبِعِوَضٍ الْإِعَارَةُ
|
Dengan
keterangan “ongkos yang sudah diketahui”, mengecualikan upah dari akad
musaqah.
|
وَبِمَعْلُوْمٍ عِوَضُ الْمُسَاقَاةِ
|
Akad
ijarah tidak sah kecuali dengan ijab (serah) seperti kata-kata “aku menyewakan padamu”, dan qabul
(terima) seperti ucapan “aku menyewa”.
|
وَلَا تَصِحُّ الْإِجَارَةُ إِلَّا بِإِيْجَابٍ
كَآجَرْتُكَ وَقَبُوْلٍ كَاسْتَأْجَرْتُ
|
Barang
Yang Disewakan
Mushannif
menyebutkan batasan barang yang sah untuk disewakan dengan perkataan beliau,
|
وَذَكَرَ الْمُصَنِّفُ ضَابِطَ مَا تَصِحُّ إِجَارَتُهُ
بِقَوْلِهِ
|
Setiap
sesuatu yang mungkin untuk dimanfaatkan tanpa mengurangi barangnya, seperti
menyewa rumah untuk ditempati dan menyewa binatang untuk dinaiki, maka sah
untuk diijarahkan / disewakan. Jika tidak, maka tidak sah.
|
(وَكُلُّ
مَا أَمْكَنَ الْاِنْتِفَاعُ بِهِ مَعَ
بَقَاءِ عَيْنِهِ) كَاسْتِئْجَارِ دَارٍ لِلسُّكْنَى وَدَابَّةٍ لِلرُّكُوْبِ (صَحَّتْ
إِجَارَتُهُ) وَإِلَّا فَلاَ
|
Syarat
Ijarah
Sahnya
menyewakan apa yang telah disebutkan di atas memiliki beberapa
syarat yang dijelaskan oleh mushannif dengan perkataan beliau,
|
وَلِصَحَّةِ إِجَارَةِ مَا ذُكِرَ شُرُوْطٌ
ذَكَرَهَا بِقَوْلِهِ.
|
Ketika
manfaat barang tersebut dibatasi/dikira-kirakan dengan salah satu dari dua
perkara,
|
(إِذَا
قُدِّرَتْ مَنْفَعَتُهُ بِأَحَدِ أَمْرَيْنِ)
|
-yaitu-
adakalanya dengan waktu seperti, “saya
menyewakan rumah ini padamu selama setahun”.
|
إِمَّا (بِمُدَّةٍ) كَأَجَرْتُكَ هَذِهَ الدَّارَ
سَنَةً
|
Atau
dibatasi dengan pekerjaan seperti, “saya
menyewamu untuk menjahit baju ini untukku.”
|
(أَوْ
عَمَلٍ) كَاسْتَأْجَرْتُكَ لِتَخِيْطَ لِيْ هَذَا الثَّوْبَ
|
Ongkos
Ijarah
Ongkos
di dalam akad ijarah telah menjadi
tetap dengan akad itu sendiri -tidak harus
menanti selesainya memanfaatkan barang yang disewakan-.
|
وَتَجِبُ الْأُجْرَةُ فِي الْإِجَارَةِ بِنَفْسِ
الْعَقْدِ
|
Memutlakkan
akad ijarah menetapkan pembayaran ongkos secara kontan.
|
(وَإِطْلَاقُهَا
يَقْتَضِيْ تَعْجِيْلَ الْأُجْرَةِ
|
Kecuali
jika di dalam akad ijarah tersebut disyaratkan pembayaran ongkos secara
tempo, maka kalau demikian pembayaran ongkosnya ditempo.
|
إِلَّا أَنْ يُشْتَرَطَ) فِيْهَا (التَّأْجِيْلُ)
فَتَكُوْنُ الْأُجْرَةُ مُؤَجَّلَةً حِيْنَئِذٍ
|
Hukum
Ijarah
Akad
ijarah tidak batal sebab kematian salah satu dari dua orang yang akad,
maksudnya orang yang menyewakan dan yang menyewa.
|
(وَلَا
تَبْطُلُ الْإِجَارَةُ بِمَوْتِ أَحَدِ الْمُتَعَاقِدَيْنِ) أَيِ الْمُؤْجِرِ
وَالْمُسْتَأْجِرِ
|
Dan
tidak batal sebab kedua orang yang melakukan akad meninggal dunia. Bahkan
akad ijarah tetap berlangsung setelah keduanya meninggal hingga masa akad
tersebut habis.
|
وَلَا بِمَوْتِ الْمُتَعَاقِدَيْنِ بَلْ تَبْقَى
الْإِجَارَةُ بَعْدَ الْمَوْتِ إِلَى انْقِضَاءِ مُدَّتِهَا
|
Dan
ahli waris penyewa menggantikan posisinya untuk memanfaatkan barang yang
disewanya.
|
وَيَقُوْمُ وَارِثُ الْمُسْتَأْجِرِ مَقَامَهُ فِيْ
اسْتِيْفَاءِ مَنْفَعَةِ الْعَيْنِ الْمُؤْجَرَةِ
|
Akad
ijarah menjadi batal sebab barang yang disewa dan telah ditentukan menjadi
rusak seperti rumah yang disewa roboh, dan binatang tunggangan yang telah
ditentukan mati.
|
(وَتَبْطُلُ)
الْإِجَارَةُ (بِتَلَفِ الْعَيْنِ الْمُسْتَأْجَرَةِ) كَانْهِدَامِ الدَّارِ
وَمَوْتِ الدَّابَّةِ الْمُعَيَّنَةِ
|
Batalnya
akad ijarah sebab hal-hal yang telah dijelaskan tersebut memandang pada
masa-masa setelah itu, tidak masa-masa yang telah lewat.
|
وَبُطْلَانُ الْإِجَارَةِ بِمَا ذُكِرَ بِالنَّظَرِ
لِلْمُسْتَقْبَلِ لَا لِلْمَاضِيْ
|
Sehingga
hukum akad ijarah pada masa-masa yang telah terlewati tidak batal menurut
pendapat al adlhar, bahkan bagiannya dari ongkos yang telah disebutkan di
awal menjadi tetap -hak orang yang menyewakan- dengan mempertimbangkan ongkos
standar.
|
فَلَا تَبْطُلُ الْإِجَارَةُ فِيْهِ فِيْ
الْأَظْهَرِ بَلْ يَسْتَقِرُّ قِسْطُهُ مِنَ الْمُسَمَّى بِاعْتِبَارِ أُجْرَةِ
الْمِثْلِ
|
Sehingga
manfaat yang ada saat akad di
kalkulasi berapa kira-kira yang telah digunakan di waktu-waktu yang sudah
dilewati. ketika dikatakan kadarnya sekian, maka kadar tersebut diambil dari
ongkos yang sudah disepakati sesuai dengan kalkulasi tersebut.
|
فَتُقَوَّمُ الْمَنْفَعَةُ حَالَ الْعَقْدِ فِيْ
الْمُدَّةِ الْمَاضِيَةِ فَإِذَا قِيْلَ كَذَا يُؤْخَذُ بِتِلْكَ النِّسْبَةِ
مِنَ الْمُسَمَّى
|
Penjelasan
di depan mengenai bahwa akad ijarah tidak rusak di masa-masa yang sudah lewat
itu diqayyidi bahwa rusaknya tersebut setelah barang yang disewa telah
diterima oleh pihak penyewa dan telah melewati masa yang layak untuk di beri
ongkos.
|
وَمَا تَقَدَّمَ مِنْ عَدَمِ الْاِنْفِسَاخِ فِيْ
الْمَاضِيْ مُقَيَّدٌ بِمَا بَعْدَ قَبْضِ الْعَيْنِ الْمُؤْجَرَةِ وَبَعْدَ
مُضِيِّ مُدَّةٍ لَهَا أُجْرَةٌ
|
Jika
tidak demikian, maka akad ijarah menjadi batal di masa-masa yang akan datang
dan masa yang sudah lewat.
|
وَإِلَّا انْفَسَخَ فِيْ الْمُسْتَقْبَلِ
وَالْمَاضِيْ
|
Dengan
keterangan “barang sewaan yang telah ditentukan”, mengecualikan permasalah
ketika binatang tunggangan yang disewakan itu hanya disifati dalam tanggungan
-tidak ditentukan yang mana-.
|
وَخَرَجَ بِالْمُعَيَّنَةِ مَا إِذَا كَانَتِ
الدَّابَّةُ الْمُؤْجَرَةُ فِيْ الذِّمَّةِ
|
Sehingga,
ketika yang menyewakan telah mendatangkannya
dan ternyata binatang tersebut mati di tengah-tengah masa akad sewa, maka
akad ijarah tersebut tidak rusak, bahkan bagi yang menyewakan harus
menggantinya.
|
فَإِنَّ الْمُؤْجِرَ إِذَا أَحْضَرَهَا وَمَاتَتْ
فِيْ أَثْنَاءِ الْمُدَّةِ فَلَا تَنْفَسِخُ الْإِجَارَةُ بَلْ يَجِبُ عَلَى
الْمُؤْجِرِ إِبْدَالُهَا
|
Ketahuilah
sesungguhnya kekuasaan orang yang disewa terhadap barang yang disewakan
adalah kekuasaan yang berupa amanah.
|
وَاعْلَمْ أَنَّ يَدَّ الْأَجِيْرِ عَلَى الْعَيْنِ
الْمُؤْجَرَةِ يَدُّ أَمَانَةٍ
|
Sehingga
tidak ada kewajiban baginya untuk mengganti kecuali sebab keteledorannya pada
barang tersebut, seperti ia memukul binatang tunggangan di atas ukuran yang
biasa, atau menaikkan seseorang yang lebih berat dari pada dirinya di atas
binatang tersebut.
|
(وَ)
حِيْنَئِذٍ (لَا ضَمَانَ عَلَى الْأَجِيْرِ إِلَّا بِعُدْوَانٍ) فِيْهَا كَأَنْ
ضَرَبَ الدَّابَّةَ فَوْقَ الْعَادَةِ أَوْ أَرْكَبَهَا شَخْصًا أَثْقَلَ مِنْهُ
|
(Sumber : Kitab Fathul Qorib)
Baca juga artikel kami lainnya : Ayat Ayat Setan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar