(Fasal) menjelaskan sanggup
menanggung
selain harta yaitu dlaman badan, dan disebut dengan kafalah al wajh dan kafalah
badan sebagaimana yang disampaikan mushannif,
|
(فَصْلٌ) فِيْ ضَمَانِ غَيْرِ
الْمَالِ مِنَ الْأَبْدَانِ وَيُسَمَّى كَفَالَةَ الْوَجْهِ وَكَفَالَةَ
الْبَدَنِ كَمَا قَالَ
|
Syarat
Kafalah
Kafalah
(menanggung) badan hukumnya diperbolehkan ketika pada makful lah (orang yang ditanggung), maksudnya pada badannya
terdapat hak adami, seperti qishash, dan had qadzaf.
|
(وَالْكَفَالَةُ بِالْبَدَنِ
جَائِزَةٌ إِذَا كَانَ عَلَى الْمَكْفُوْلِ بِهِ) أَيْ بِبَدَنِهِ (حَقٌّ لِآدَمِيٍّ)
كَقِصَاصٍ وَحَدِّ قَذَفٍ
|
Dengan keterangan hak adami,
dikecualikan haknya Allah Swt.
|
وَخَرَجَ
بِحَقِّ الْآدَمِيِّ حَقُّ اللهِ تَعَالَى
|
Maka tidak sah melakukan
kafalah terhadap badannya orang yang memiliki tanggungan haknya Allah Swt,
seperti had mencuri, had minum khamr dan had melakukan zina.
|
فَلَا
تَصِحُّ الْكَفَالَةُ بِبَدَنِ مَنْ عَلَيْهِ حَقُّ اللهِ تَعَالَى كَحَدِّ
سَرِقَةٍ وَحَدِّ خَمْرٍ وَحَدِّ زِنًا
|
Konsekwensi
Kafalah
Kafil (orang yang menanggung)
telah dianggap bebas dari tanggungan dengan menyerahkan badan makful (orang yang ditanggung) di
tempat penyerahan tanpa ada penghalang yang bisa mencegah makful lah (orang yang menerima
tanggungan) untuk bisa mengambil haknya dari makful.
|
وَيَبْرَأُ
الْكَفِيْلُ بِتَسْلِيْمِ الْمَكْفُوْلِ بِبَدَنِهِ فِيْ مَكَانِ التَّسْلِيْمِ
بِلَا حَائِلٍ يَمْنَعُ الْمَكْفُوْلَ لَهُ عَنْهُ
|
Sedangkan jika ada
penghalang, maka kafil belum
dianggap bebas dari tanggungan.
|
وَأَمَّا
وُجُوْدُ الْحَائِلِ فَلَا يَبْرَأُ الْكَفِيْلُ.
|
(Sumber : Kitab Fathul Qorib)
Baca juga artikel kami lainnya : Sifat Setan - Musuh-Musuh Dan Kawan-Kawan Setan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar