Postur Tubuh Baginda Nabi Muhammad Saw

Postur baginda Nabi Muhammad Saw tidak terlalu tinggi dan tidak pendek. Warna kulit beliau cerah bersinar, tidak merah dan tidak terlalu putih. Rambut beliau tidak lurus juga tidak keriting. Rambut kepala beliau sampai ke cuping telinga. Uban beliau tidak sampai dua puluh buah, baik di kepala atau jenggot. Beliau adalah orang yang lebar dahinya, yang melengkung dan sempurna alisnya, tebal bulu matanya, rata giginya, dan tebal jenggotnya. Beliau memelihara jenggot dan mencukur kumis. Kedua pundak beliau besar, diantara kedua ketiak beliau terdapat tanda kenabian. Saat berjalan, maka seakan beliau turun dan bukit yang tinggi tenang dan penuh dengan ketawadlu’an.

Cuplikkan Dari Mu’jizat Baginda Nabi Muhammad Saw


    Ketahuilah sesungguhnya orang yang menyimak dan mendengarkan secara seksama tentang cerita dan kisah yang mencakup akhlak, pekerjaan, keadaan, kebiasaan, watak, siasat ketika menghadapi bermacam manusia, cara memberi petunjuk pada mereka, meluluhkan mereka, dan menuntun mereka untuk taat yang semuanya di lakukan oleh baginda Nabi Saw, beserta riwayat-riwayat yang menjelaskan jawaban beliau yang mengagumkan atas pertanyaan-pertanyaan yang sangat sulit, strategi-strategi indah beliau dalam mengatur kemaslahatan manusia, dan penjelasan-penjelasan beliau yang baik dalam memerinci ajaran syareat yang mana orang-orang yang berakal tidak mampu menemukan hal-hal lembut di dalamnya walaupun seumur hidup, maka dia tidak meragukan lagi bahwa semua itu adalah pertolong dari langit dan kekuatan yang di berikan oleh Tuhan.

Semua itu tidak mungkin di lakukan oleh orang yang berdusta dan penipu. Akan tetapi sifat-sifat dan keadaan-keadaan beliau ini menjadi saksi dan bukti pasti akan kebenaran beliau. Sehingga ada orang arab asli ketika melihat beliau pertama kali, maka dia berkata, “ini bukan wajah seorang pendusta.” Sifat-sifat beliau saja sudah cukup menjadi saksi akan kebenaran beliau, apalagi jika ada orang yang meyaksikan akhlak dan keadaan baginda Nabi Muhammad Saw di setiap tempat keluar dan yang di datangi oleh beliau.

Tujuan saya menyampaikan sebagian akhlak beliau adalah agar bisa di ketahui yang mana akhlak yang baik, dan agar bisa menjadi pengingat terhadap kebenaran beliau Nabi, dan tinggi serta besarnya derajat beliau di sisi Allah Swt. Karena Allah Swt telah memberikan semua akhlak mulia kepada beliau padahal beliau tidak bisa baca tulis, tidak pernah belajar ilmu, tidak pernah membaca kitab-kitab dan sama sekali tidak pernah pergi untuk mencari ilmu. Bahkan beliau tumbuh di lingkungan orang-orang arab yang bodoh dalam keadaan yatim, miskin dan dianggap tidak mampu.

Bagaimana mungkin beliau mendapatkan akhlak dan etika yang baik, mengetahui kemaslahatan-kemaslahatan semisal ilmu Fiqh tidak ilmu yang lain, apalagi mengetahui Allah Swt, malaikat, kitab-kitab dan hal-hal lain yang merupakan ketertentuan kenabian kalau seandainya beliau tidak mendapatkan wahyu secara jelas dari Allah Swt.  Tidak mungkin kekuatan manusia bisa melakukan hal itu sendiri. Seandainya baginda Nabi Muhammad Saw tidak memiliki kecuali hal-hal yang dhohir ini saja, niscaya sudah cukup untuk membuktikan kebenaran beliau.

Diantara tanda dan mu’jizat Nabi Saw adalah bukti-bukti yang nampak jelas tanpa ada keraguan sama sekali bagi orang yang telah mengetahuinya. Maka sangat layak jika saya menyebutkan sebagian dari mu’jizat baginda Nabi di dalam hadits dan kisah-kisah yang sudah terkenal tanpa terlalu panjang lebar.
Saya berkata, sudah terkenal bahwa sesungguhnya baginda Nabi Muhammad Saw pernah memberi makan sekelompok orang yang jumlahnya cukup banyak dengan makanan yang sangat sedikit di rumah sahabat Jabir, Abu Tholhah dan ketika perang Khondak. Dalam satu kesempatan beliau pernah memberi makan lebih dari delapan puluh orang lelaki hanya dengan roti gandum yang di bawa sahabat Anas di genggamannya, kemudian semuanya bisa makan hingga kenyang bahkan masih tersisa.

Pernah juga terjadi peristiwa mengalirnya air dari sela-sela jemari beliau Nabi Saw, kemudian seluruh prajurit yang sedang kehausan bisa minum sepuasnya dan bisa melaksanakan wudlu’ dari air di dalam wadah kecil yang tidak muat seandainya beliau membuka kedua tangan di dalamnnya. Beliau menuangkan air bekas wudlunya di sumber air tanah Tabuk yang seding kering kerontak tanpa air setetespun. Suatu ketika beliau juga menuangkan air bekas wudlunya di sumur Hudaibiyah, maka kedua sumber air itu langsung penuh dengan air sehingga seluruh pasukan yang berjumlah ribuan bisa minum sepuasnya dari sumber air Tabuk. Dan ada orang yang berjumlah seribu lima ratus yang bisa minum dari sumur Hudaibiyah yang sebelumnya sama sekali tidak ada airnya.

    Suatu ketika baginda Nabi Muhammad Saw pernah melempar pasukan musuh dengan segenggam pasir hingga membutakan mata mereka semua. Hal ini di jelaskan oleh Al Qur’an, firman Allah Swt dalam surat Al Anfal ayat 17 :

Artinya : “dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar”.
Suatu saat juga ada sebuah pohon kurma yang merintih seakan menangis. Sebelumnya, ketika khutbah, maka beliau Nabi Muhammad Saw bersandar pada pohon tersebut, namun ketika sudah di buatkan mimbar, maka semua sahabat mendengar suara seperti suara onta. Kemudian beliau Nabi menempelkan mimbar ke pohon tersebut sehingga suara tersebut diam tak bersuara.

Beliau juga pernah menantang kaum Yahudi untuk sama-sama mengharapkan kematian, dan beliau menyatakan bahwa mereka sama sekali tidak akan berani untuk mengharapkan kematian, sehingga mereka pun di halang-halangi dari mengharapkan kematian sebagaimana yang telah di sampaikan baginda Nabi Muhammad Saw.

Baginda Nabi Muhammad Saw juga sering menyampaikan hal-hal ghaib (yang masih samar). Beliau pernah memberi peringatan kepada sahabat Utsman bahwa dia akan terkena musibah namun setelah itu akan mendapatkan surga. Beliau menjelaskan bahwa sahabat ‘Ammar akan di bunuh oleh golongan pemberontak. Menjelaskan bahwa dengan lantaran sahabat Hasan, cucu beliau, Allah Swt akan mendamaikan dua golongan besar dari kaum muslimin yang sedang berseteru. Beliau juga pernah menyampaikan bahwa ada seorang lelaki yang berjuang di jalan Allah namun kemudian dia masuk neraka, ternyata tidak lama kemudian apa yang di katakan beliau ini terbukti dengan adanya seorang lelaki yang berjuang di jalan Allah Swt namun dia bunuh diri.

Semua ini adalah hal-hal Ilahiyyah -langsung dari Allah- yang tidak akan bisa di ketahui dengan cara apapun, tidak dengan ilmu perbintangan, kasyf, ilmu Khoth_menggaris_, dan tidak juga ramalan, akan tetapi dengan di beritahukan oleh Allah Swt dan wahyu-Nya kepada baginda Nabi Muhammad Saw.

Suatu ketika beliau Nabi Saw pernah di kejar oleh Suraqah ibn Malik, namun kemudian kaki kudanya terperosok masuk ke tanah hingga dia meminta tolong kepada beliau, dan beliaupun menolong dengan berdoa untuknya sehingga kudanya bisa lepas dari tanah. Beliau mengingatkan bahwa gelang kaki raja Kisro akan di pakaikan di lengannya _Suraqah_, dan semua yang beliau katakan ini terbukti.

Beliau juga menghabarkan bahwa Al Aswad Al ‘Anasa Al Kadzab (pendusta) akan terbunuh di kota Shon’a, Yaman. Beliau juga memberitahukan siapa yang akan membunuh Al Aswad. Beliau menghabarkan bahwa beliaulah yang akan membunuh Ubay bin Kholaf al Jumhah, dan hal ini terbukti ketika perang Uhud, beliau menusuk Ubay dengan tusukan kecil yang menjadi sebab kematiannya.

Beliau pernah di jamu dengan makanan beracun sehingga orang yang makan bersama beliau langsung meninggal sedangkan beliau masih hidup hingga empat tahun setelahnya, dan lengan kambing yang di racuni itu bisa berbicara pada beliau. Baginda Nabi Muhammad Saw menjelaskan tempat-tempat binasanya tokoh-tokoh kafir Quraisy satu persatu, dan memang semuanya tidak ada yang luput.

Beliau juga pernah mengingatkan bahwa sesungguhnya ada sebagian kelompok dari umatnya yang akan bertempur di lautan, dan semua itu terbukti setelahnya. luasnya bumi seakan sempit bagi beliau sehingga ujung timur dan barat bisa dengan jelas terlihat oleh beliau. Beliau memberitahukan bahwa kekuasaan umatnya akan sampai hingga tempat yang dapat di pandang oleh beliau, dan semua itu terjadi, yaitu kekuasaan umatnya terbentang luas dari ujung timur, dari negri Turki hingga ujung barat, yaitu samudra Andalus dan negri Barbar.

Beliau memberitahu putrinya, Fatimah Ra bahwa dia adalah orang pertama dari keluarga beliau yang akan menyusul beliau _meninggal dunia_, dan hal itu terbukti. Beliau memberitahu para istrinya bahwa diantara mereka yang pertama kali menyusul beliau adalah orang yang paling panjang tangannya _mudah bersedekah_, sedangkan yang paling panjang tangannya dengan bersedekah dan yang pertama kali menyusul beliau adalah dewi Zainab Ra.

Baginda Nabi Muhammad Saw pernah menyentuh ambing susu kambing yang sama sekali tidak ada susu di dalamnya. Namun setelah di sentuh beliau, maka air susupun melimpah ruah dari dalamnya, dan hal ini menjadi sebab masuk islamnya sahabat Ibn Mas’ud Ra. Hal yang sama juga pernah di lakukan oleh baginda Nabi Saw di rumah Umu Ma’bad al Khuza’ah.

Suatu ketika ada salah satu sahabat yang matanya keluar hampir lepas, kemudian baginda Nabi Muhammad Saw memasukkan dan mengembalikannya ketempat semula hingga seakan mata itu lebih baik dan lebih sehat dari pada sebelumnya. Beliau juga pernah meludahi mata sahabat ‘Ali ra yang sedang sakit pada saat perang Khoibar, dan seketika itu matanya sembuh total, kemudian mengutusnya dengan membawa panji islam. Dan masih banyak lagi tanda-tanda kebenaran dan mu’jizat baginda Nabi Muhammad Saw.

Orang yang meragukan kejadian luar biasa yang tidak sama seperti biasanya yang di alami baginda Nabi Muhammad Saw, dan menyangka bahwa semua kejadian itu tidak di riwayatkan dengan mutawatir, dan yang mutawatir hanya Al Qur’an saja, maka dia seperti orang yang meragukan tentang keberanian sahabat ‘Ali Ra dan kedermawanan Hatim Ath Tha’i. Memang benar bahwa masing-masing kejadian di atas tidak di riwayatkan secara mutawatir, namun jika semuanya di kumpulkan, maka akan memberikan keyaqinan secara pasti.

Selanjunya, orang tidak akan meragukan akan ke-mutawatir-an al Qur’an. Al Qur’an adalah Mu’jizat agung yang tetap langgeng diantara manusia hingga sampai akhir zaman. Tidak ada mu’jizat seorang Nabi yang terus langgeng selain Al Qur’an. Baginda Nabi Muhammad Saw menggunakan Al Qur’an untuk menantang ahli balaghah dan orang-orang fasihnya kaum arab, yang mana pada saat itu jazirah arab di penuhi ribuan orang yang ahli dalam sastra dan bahasa. Kefasihan adalah profesi mereka. Itulah yang menjadi kebanggaan diantara mereka. Di hadapan semuanya, baginda Nabi menantang agar mereka membuat sesuatu yang menyamai Al Qur’an, sepuluh surat atau satu surat saja yang mampu menyamai, jika mereka ragu akan kebenaran di dalamnya. Allah Swt berfirman pada mereka dalam surat Al Isra’ ayat 88 :

Artinya : “Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".

Hal ini di firmankan oleh Allah Swt sebagai bentuk melemahkan kepada mereka, dan memang benar mereka sama sekali tidak mampu memenuhi tantangan tersebut hingga mereka mengorbankan diri untuk di bunuh dan mengorbankan istri serta anak-anaknya untuk di tawan. Mereka sama sekali tidak mampu melawan dan tidak mampu mencela keagungan dan keindahan Al Qur’an. Setelah itu Al Qur’an tersebar luas ke penjuru Alam semesta, timur dan barat, dari satu qurun ke qurun berikutnya, dan satu masa ke masa selanjutnya hingga masa kita sekarang ini, dan sama sekali tidak ada seorang pun yang mampu menentangnya.

Sungguh celaka sekali orang yang sudah mengetahui dan menyimak keadaan, ucapan, perbuatan, akhlak, mu’jizat, kelanggengan syareat baginda Nabi hingga sekarang kemudian tersebar luas di penjuru alam. Serta tunduknya raja-raja di dunia pada Nabi Saw saat beliau masih ada dan setelah beliau tiada, padahal beliau orang yang lemah tidak punya apa dan anak yatim, namun kemudian orang tersebut meragukan kebenaran baginda Nabi Muhammad Saw. Maka sungguh beruntung orang yang di beri taufiq untuk beriman, membenarkan dan mengikuti baginda Nabi Saw pada setiap apa yang datang dan di bawa oleh beliau.

Maka kita memohon kepada Allah Swt agar kita di beri taufiq untuk mengikuti Nabi Saw di dalam akhlak, pekerjaan, keadaan dan ucapan, dengan lantaran anugerah dan luas kedermawanan-Nya. Amin ya Robbal Alamin.

(Sumber : BEKAL DAKWAH AL-GHOZALI jilid 1)

Baca juga artikel kami lainnya :  Kepribadian nabi Muhammad saw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Dakwah Islam - Artikel Populer