Keutamaan Menjalin Kasih Sayang dan Persaudaraan

Ketahuilah sesungguhnya jalinan kasih sayang merupakan buah dari etika yang baik, sedangkan bercerai berai adalah buah dari etika yang jelek. Maka etika baik akan bisa menetapkan saling meyayangi, mengkasihi dan kecocokkan. Sedangkan etika jelek akan menyebabkan saling memusuhi, dengki, dan berpaling satu sama lain.

Keutamaan etika baik tidak samar lagi di dalam agama, yaitu etika yang dengannya Allah Swt memuji Nabi-Nya Saw dalam Al Qur’an surat Al Qalam ayat 4 :

Artinya : “ dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung ”.

Baginda Nabi Muhammad Saw bersabda,

أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ
“sesuatu yang paling banyak bisa memasukkan ke surga adalah taqwa kepada Allah dan etika yang baik.”

Beliau Saw bersabda,

بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَحَاسِنَ الْأَخْلَاقِ
 “aku di utus untuk menyempurnakan akhlak / etika-etika yang baik.”

Tidak samar lagi bahwa buah akhlak mulia adalah terjalinnya kasih sayang dan hilangnya kegelisahan.
Sesungguhnya banyak dalil yang menjelaskan pujian atas kasih sayang, apalagi jika yang menjalin adalah taqwa, agama dan cinta kepada Allah Swt. Di dalam sebagian ayat Al Qur’an, hadits dan atsar, telah ada keterangan-keterangan yang mencukupi dan dapat di terima secara pasti. Guna untuk menampakkan kebesaran anugerah-Nya kepada orang-orang mukmin, Allah Swt berfirman dalam surat Ali Imran ayat 103 :

Artinya : “ dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk ”.

Dalam ayat tersebut Allah Swt juga mencela dan mencegah bercerai berai.

Baginda Nabi Muhammad Saw bersabda,

إِنَّ أَقْرَبَكُمْ مِنِّيْ مَجْلِسًا أُحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا الْمُوْطِؤُوْنَ أَكْنَافًا الَّذِيْنَ يَأْلِفُوْنَ وَيُؤْلَفُوْنَ
“sesungguhnya orang yang paling dekat tempat duduknya denganku dari kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya dan yang rendah diri, yaitu orang yang menyayangi dan di sayang.”

Beliau bersabda,

الْمُؤْمِنُ آلِفٌ مَأْلُوْفٌ وَلَا خَيْرَ فِيْمَنْ لَا يَأْلِفُ وَلَا يُؤْلَفُ
“orang mukmin adalah orang yang meyayangi dan di sayangi. Tidaka ada kebaikannya sama sekali orang yang tidak meyayangi dan tidak di sayangi.”

Beliau bersabda,

مَنْ أَرَادَ اللهُ بِهِ خَيْرًا رَزَقَهُ خَلِيْلًا صَالِحًا إِنْ نَسِيَ ذَكَّرَهُ وَإِنْ ذَكَرَ أَعَانَهُ
“barang siapa di kehendaki baik oleh Allah, maka dia akan di beri teman yang sholih. Yang mana jika dia lupa -pada Allah-, maka teman tersebut akan mengingatkan, dan jika ingat, maka dia akan membantunya.”

Nabi Saw bersabda,

مَا تَحَابَ اثْنَانِ فِيْ اللهِ إِلَّا كَانَ أَحَبُّهُمَا إِلَى اللهِ أَشَدَّهُمَا حُبًّا لِصَاحِبِهِ
“tidak ada dua orang yang saling mencintai karena Allah Swt kecuali orang yang paling mencintai Allah dari keduanya adalah orang yang paling mencintai temannya.”

Dari beliau Nabi Saw di sebutkan,

إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ حَقَتْ مَحَبَّتِيْ لِلَّذِيْنَ يَتَزَاوَرُوْنَ مِنْ أَجْلِيْ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِيْ لِلَّذِيْنَ يَتَحَابُّوْنَ مِنْ أَجْلِيْ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِيْ لِلَّذِيْنَ يَتَبَاذَلُوْنَ مِنْ أَجْلِيْ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِيْ لِلَّذِيْنَ يَتَنَاصَرُوْنَ مِنْ أَجْلِيْ
“sesungguhnya Allah berfirman, ‘kecintaanku telah nyata diperuntukkan bagi orang-orang yang saling berkunjung karena Aku. Kecintaanku telah nyata diperuntukkan bagi orang-orang yang saling mencintai karena Aku. Kecintaanku telah nyata diperuntukkan bagi orang-orang saling memberi karena Aku. kecintaanku telah nyata diperuntukkan bagi orang-orang yang saling tolong menolong karena Aku’.”

Dan Beliau juga bersabda,

إِنَّ أَحَبَّكُمْ إِلَى اللهِ الَّذِيْنَ يَأْلِفُوْنَ أَوْ يُؤْلَفُوْنَ وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَى اللهِ الْمَشَّاؤُوْنَ بِالنَّمِيْمَةِ الْمُفَرِّقُوْنَ بَيْنَ الْإِخْوَانِ
“sesungguhnya orang paling di cintai Allah dari kalian semua adalah orang-orang yang menyayangi atau di sayangi. Dan sesungguhnya orang yang paling di benci oleh Allah dari kalian adalah orang-orang yang suka mengadu domba dan mencerai berai diantara saudara.”

Diantara Atsar yang menjelaskan hal ini adalah riwayat dari imam Al Fudloil rahimahullah.

Sesungguhnya beliau pernah berkata, “apakah engkau ingin bertempat di surga firdaus dan bersanding dengan Ar Rahman di surga-Nya bersama para nabi, shidiqin, syuhada’ dan orang-orang sholih?. Maka lakukanlah setiap amal baik, tinggalkan setiap kesenangan nafsu, tahanlah amarah, sambunglah seluruh kerabat, maafkanlah setiap kesalahan saudara / temanu, jauhilah setiap kerabat dekat karena Allah, dan dekatilah setiap kerabat jauh karena Allah”. Beliau juga berkata, “pandangan seorang lelaki kewajah saudaranya atas dasar cinta dan belas kasih adalah ibadah. ”
(Sumber : BEKAL DAKWAH AL-GHOZALI jilid 1)

Baca juga artikel kami lainnya :  Sifat Nabi dan Rasul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Dakwah Islam - Artikel Populer