Siksa alam kubur

Siksa alam kubur : Siksaan dan Penderitaan Kubur

Al-Khalil bin Ahmad menceritakan kepada kami, Ibnu Mu'adz mencerita kepada kami, Husain Al-Marwazi menceritakan kepada kami, Abu Mu'awiyah Adl-Dlair menceritakan kepada kami, dari Al-A'masy dari Al-Minhal bin Amr dari Al-Barra' bin Azib di mana ia berkata :

"Kami bersama-sama dengan Rasulullah saw mengantarkan jenazah seorang Anshar, setelah kami sampai kubur dan jenazah itu tidak langsung dimasukkan ke liang lahat, Nabi saw duduk dan kami pun duduk disekitar beliau, (kami semua diam) seakan-akan ada burung di atas kepala kami dan beliau memegang kayu dengan mencocok-cocokkannya ke tanah sambil berfikir, kemudian beliau mengangkat kepala seraya bersabda : "Berlindunglah kamu sekalian kepada Allah dari siksa kubur" (beliau mengucapkannya) dua atau tiga kali, kemudian bersabda lagi : "Sesungguhnya seorang hamba yang beriman itu sewaktu menghadapi akhirat dan putus dari (kehidupan) dunia, para malaikat turun kepadanya dengan muka yang putih berseri seperti matahari dengan membawa kain kafan dan minyak dari surga, lantas mereka duduk sejauh mata memandang. Kemudian malakul maut datang, hingga ia duduk di dekat kepalanya seraya berkata :  "Wahai nyawa yang tenang, kelaurlah menuju ampunan dan keridhaan Allah". Nabi saw melanjutkan bersabda : "Maka nyawa itu keluar dan mengalir seperti tetesan air, kemudian para malaikat tadi mengambilnya, dimana mereka tidak membiarkan sekejap pun dalam telapak tangannya, sehingga mereka mengambil (dan ditempatkan) pada kain kafan dan minyak itu, kemudian keluarlah dari nyawa itu seperti harumnya minyak kasturi yang terdapat di muka bumi ini. Mereka membawa nyawa itu naik, dan mereka tidak melewati kelompok malaikat, kecuali malaikat itu berkata : "Nyawa siapa yang berbau harum ini ?" Mereka menjawab : "Nyawa Fulan bin Fulan", dengan menyebutkan nama yang baik. Kemudian mereka membawa nyawa itu sampai ke langit dunia, lantas mereka minta dibukakan (pintu) untuknya, maka dibukakanlah pintu untuk mereka kemudian malaikat penjaga setiap pintu itu menyambut dan mengantar nyawa itu sampai ke langit yang ke tujuh, lantas Allah Ta'ala berfirman : "Tulislah ketentuan (tempat)nya di (surga) 'Illiyyin dan kembalikanlah ke bumi, karena dari bumi Aku menciptakan manusia, pada bumi Aku kembalikan mereka dan dari bumi pula nanti mereka akan dikeluarkan pada saat yang lain". Kemudian nyawa itu kembali ke jasadnya, dan dua malaikat datang lantas bertanya : "Siapa Tuhanmu?" Ia akan menjawab : "Tuhanku adalah Allah". Dua malaikat itu bertanya kepadanya : "Apa agamamu?" Ia akan menjawab : "Agamaku Islam". Dua malaikat itu bertanya kepadanya : "Apa yang akan kamu katakan tentang seseorang yang di utus di tengah-tengah kamu?" Ia akan menjawab : " Dia adalah utusan Allah SWT". Dua malaikat itu bertanya "Bagaimana kamu tahu ". Ia akan menjawab : "Aku membaca kitab Allah Ta'ala serta aku beriman dan membenarkannya". Kemudian ada panggilan yang menyerukan : "Hamba-Ku benar, maka hamparkanlah baginya hamparan di surga dan berikanlah kepadanya pakaian-pakaian surga dan bukakanlah kepadanya pintu-pintu surga yang bau harumnya bisa sampai kepadanya, dan lapangkanlah baginya kuburnya sejauh mata memandang ". Kemudian ada seorang yang tampan rupanya dan harum baunya datang kepadanya dan berkata : "Aku ingin menyampaikan berita yang menyenangkan kamu. Hari ini adalah hari yang telah dijanjikan bagimu". Ia lantas bertanya kepada orang yang datang itu :"Siapakah kamu?" Orang itu menjawab : "Aku adalah amal shalihmu." maka ia berkata : "Wahai Tuhan, segerakanlah hari kiamat hingga aku dapat kembali berkumpul dengan keluarga dan pelayanku". Nabi saw bersabda lagi : "Sesungguhnya orang yang kafir sewaktu menghadapi akhirat dan putus dari (kehidupan) dunia, para malaikat turun kepadanya dengan muka hitam dengan membawa cairan, lantas mereka duduk sejauh mata memandang. Kemudian malaikat maut datang, hingga ia duduk di dekat kepalanya seraya berkata : "Wahai nyawa yang jahat, keluarlah menuju murka dan amarah Allah". Nyawa itu terpencar ke seluruh anggota tubuhnya, kemudian dicabut sebagaimana dicabutnya alat pemanggan dari bulu yangbasah, maka urat-urat dan otot-ototnya terputus bersamaan dengan keluarnya nyawa, kemuadian ia mengambilnya. Ketika ia mengambilnya para malaikat tidak membiarkannya sekejap pun pada tangannya, sehingga mereka mengambilnya (dan dimasukkan) dalam cairan itu, kemudian keluarlah nyawa itu seperti bau bangkai yang busuk. Mereka membawa nyawa itu naik, dan mereka tidak melewati kelompok malaikat kecuali para malaikat itu berkata : "Nyawa siapa yang berbau busuk? Mereka menjawab : "Nyawa Fulan bin Fulan", dengan menyebutkan nama yang sangat jelek. Kemudian mereka membawa nyawa itu sampai ke langit dunia, lantas mereka dibukakan (pintu) untuknya, maka tidak dibukakan pintu untuknya itu, kemudian Rasulullah saw membacakan ayat :"Tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebalum unta masuk ke dalam lubang jarum" (QS.Al-A'raf, 7 : 40) Kemudian Allah Ta'ala berfirman : "Tulislah ketentuan (tempat)nya di (neraka) Sijjin", lantas nyawa itu di lempar, kemudian Rasulullah saw membaca ayat :"Barang siapa mempersekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh" (QS. Al-Hajj, 22 : 31) Maksudnya, nyawa itu ditolak oleh Allah dan dikembalikan ke jasadnya, lantas dua malaikat datang kepadanya minta agar ia duduk, kemudian bertanya kepadanya : "Siapakah Tuhanmu?" Ia menjawab : "hah, aku tidak tahu." Dua malaikat itu bertanya kepadanya : "Apa agamamu?" Ia menjawab : "Hah, aku tidak tahu". Dua malaikat itu bertanya kepadanya : "Apa yang akan kamu katakan tentang seseorang yang diutus di tengah-tengah kamu?" Ia menjawab : "Hah, aku tidak tahu". Kemudian ada panggilan dari langit menyeru : "Hamba-Ku dusta, maka hamparkanlah untuknya hamparkan dari neraka dan bukakanlah untuknya pintu neraka, sehingga panas dan teriknya sampai kepadanya dan kubur disempitkan baginya". Kemudian tulang-tulangnya berhamburan di dalam kubur, lantas ada seseorang yang jelek mukanya, jelek pakaiannya dan berbau busuk datang kepadanya, seraya berkata kepadanya : "Aku menyampaikan berita buruk kepadamu. Hari ini adalah hari diancamkan kepadamu". Ia bertanya kepada orang itu : "Siapakah kamu?" Orang itu menjawab : "Aku adalah amalmu yang jelek". Ia berkata : Wahai Tuhan, janganlah terjadi hari kiamat, wahai Tuhan, janganlah terjadi hari kiamat".

Al-Faqih berkata : Abu Jafar menceritakan kepada kami, Abul Qosim Ahmad bin Hamzah menceritakan kepada kami, Abu Ayyub menceritakan kepada kami dari Al-Hurrani dari Qatadah dari Qasamah bin Zuhair dari Abu Hurairah ra dimana ia berkata : Rasulullah bersabda :

"Sesungguhnya orang yang beriman itu ketika sakratul maut didatangi oleh malaikat yang membawa kain sutera yang didalamnya terdapat minyak kasturi dan bernagai macam-harum-haruman. Malaikat itu mengambil nyawanya bagaikan mengambil rambut dari adonan, dan dikatakan : "Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya dari kamu menuju rahmad dan keridhaan Allah Ta'ala. Apabila nyawa itu dikeluarkan (dari jasadnya), maka diletakkan pada minyak kasturi dan harum-haruman tadi lantas kain sutra itu dilipat dan di bawa ke (surga) 'Illiyyin. Sedangkan orang kafir, ketika ia sakaratul maut didatangi malaikat yang membawa  lembaran kain dari bulu yang di dalamnya terdapat bara. Malaikat itu mencabut nyawanya dengan tarikan keras dan dikatakan kepadanya : "Wahai jiwa yang jahat, keluarlah kamu kepada Tuhanmu dengan penuh amarah dan diamarahi atasmu  menuju kepada kehinaan dan siksaan Allah. Apabila nyawa itu dikeluarkan (dari jasadnya), maka diletakkan pada bara itu dan di situ ada suara seperti suara bara yang mendidih, lantas kain itu dilipat dan dibawa ke (neraka) Sijjin".

Al-Faqih mengatakan bahwa Abu Jafar meriwayatkan (yang berasal) dari Abdullah bin Umar ra. bahwasannya orang mukmin itu apabila diletakkan di dalam kuburnya, maka kuburnya dilapangkan 70 hasta, ditaburi harum-haruman dan ditutup dengan kain sutera. Apabila ia hafal sebagian Al-Quran, maka apa yang dihafalkan itu menerangi seluruh kuburnya, dan apabila ia tidak hafal, maka ia dibuatkan cahaya seperti matahari di dalam kuburnya. Ia bagaikan pengantin baru yang tidur dan tidak dibangunkan kecuali oleh istri yang sangat dicintainya. Kemudian ia bangun seakan-akan ia belum puas dari tidurnya itu. Sedangkan orang kafir, maka kuburnya disempitkan atasnya sehingga tulang-tulangnya masuk ke dalam perutnya lantas didatangi berbagai macam ular yang besar sebesar leher unta, dimana ular-ular itu makan dagingnya sehingga tidak tersisa daging pada tulangnya. Kemudian datang kepadanya malaikat yang tuli, bisu dan buta dengan membawa cambuk-cambukdari besi. Mereka memukulinya dengan cambuk-cambuk itu tanpa mendengar jeritan dan melihat orang itu, sehingga tidak akan timbul rasa belas kasihan kepadanya. Di samping itu, neraka selalu diperlihatkan kepadanya baik diwaktu pagi maupun di waktu sore.  

Al-Faqih memberikan nasihat, barang siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur, maka ia harus senantiasa mengerjakan empat hal dan menjauhkan diri dari empat hal. Empat hal yang harus selalu dikerjakan itu adalah : shalat, shadaqah, membaca Al-Quran dan banyak membaca tasbih. Keempat hal ini akan bisa menjadikan kubur itu terang dan lapang. Sedangkan empat hal yang harus ditinggalkan adalah : dusta, khianat, adu domba dan (ketidak hati-hatian dalam masalah) kencing.

Diriwayatkan dari Rasulullah saw bahwasannya beliau bersabda :
"Bersihkanlah sewaktu kencing, karena kebanyakan siksa kubur itu karena kencing"

Diriwayatkan dari Rasulullah saw bahwasannya beliau bersabda :
"Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menyukai empat hal bagi kamu, yaitu : bermain-main dalam shalat, bergurau (tidak serius) sewaktu membaca  Al-Quran, berbicara yang kotor sewaktu puasa dan tertawa di kubur"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Dakwah Islam - Artikel Populer