Sampai saat ini masih banyak umat Islam yang beriman baru
sampai pada tahap pengenalan. Sebatas percaya pada Rukun Iman yang enam. Hanya
mengikrarkan dengan lisan dan meyakini dalam hati, tanpa disertai pengamalan.
Padahal iman yang mutlak adalah meliputi ikrar secara lisan, keyakinan dalam
hati, dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Sudah barang tentu iman yang
dimikian itu menuntut konsekuensi, peripangan, dan pengorbanan.
Jelaslah bahwa tebal-tipisnya kadar iman seseorang bisa dilihat dari sepak terjangnya dalam kehidupan sehari-hari. Yakni sejauh mana orang tersebut mematuhi segenap perintah Allah SWT. Dan meninggalkan segala larangan-Nya. Sepak terjang seseorang yang mencerminkan kesempurnaan imannya adalah apabila ia mampu mempraktekkan seluruh cabang iman dalam kehidupannya sehari-hari.
Berapakah jumlah cabang iman seluruhnya? Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda: "Iman memiliki 60 atau 70 cabang lebih. Cabangnya yang paling tinggi adalah ucapan Laa ilaaha illallaah (Tiada tuhan selain Allah), sedangkan cabang yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan yang terdapat di jalan. Sifat malu itu juga bagian dari cabang iman." (H.R. Bukhori dan Muslim).
79 cabang iman tersebut, selengkapnya adalah;
1. beriman kepada Allah SWT.
2. beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya.
3. beriman kepada Kitab-kitab-Nya
4. beriman kepada Rosul-rosul-Nya
5. beriman adanya Hari Kemudian
6. beriman adanya takdir yang di gariskan-Nya
7. beriman adanya Hari Kebangkitan. "Wahai manusia, jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang Kami wafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai umur sangat tua (pikun) sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah." (QS. 22/Al-Hajj: 5)
8. beriman adanya hari dikumpulkan manusia di Padang Mahsyar setelah dibangkitkan dari kubur. "Tidaklah mereka itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan semesta alam." (QS. 83/ Al-Muthoffifin: 4-6).
9. beriman bahwa tempat kembalinya orang-orang yang beriman adalah surga, dan tempat kembalinya orang-orang kafir adalah neraka. "Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan kebajikan, mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. 2/Al- Baqoroh: 82). Sungguh orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk." (QS. 98/Al- Bayyinah: 6).
10. beriman bahwa mencintai Allah SWT itu wajib. "Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah." (QS. 2/ Al-Baqoroh:165)
11. beriman bahwa takut kepada Allah SWT itu wajib. "Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku." (QS. 5/Al-Maidah: 44).
12. beriman bahwa mengharap rahmat Allah itu wajib. "Mereka mengharapkan rahmat-Nya, dan takut akan azab-Nya. Sungguh azab Tuhanmu itu sesuatu yang harus ditakuti." (QS. 17/Al-Isro': 57)
13. beriman bahwa kita wajib bertawakkal kepada Allah setelah berusaha. "Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal." (QS. 3/Ali Imron: 122).
14. beriman bahwa mencintai Nabi Muhammad itu wajib. "Tidaklah beriman seseorang di antara kamu, sebelum dia mencintai aku lebih dari mencintai anak-anaknya dan semua manusia." (HR. Bukhori dan Muslim).
15. beriman bahwa kita wajib mengagungkan dan menghormati Nabi Muhammad saw. "Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orangorang yang beruntung." (QS. 7/Al-'Arof: 157).
16. setia terhadap agama yang dianutnya. Orang yang demikian jika disuruh memilih antara mati dan menjadi kafir, akan memilih yang pertama. Anas bin Malik ra. menceritakan, pernah ada seorang lelaki meminta kambing kepada Nabi saw. sebanyak di antara dua lembah. Lalu Nabi memberinya. Setelah itu orang tersebut kembali kepada kaumnya, dan berkata: "Islamlah kalian semuanya. Sungguh, Muhammad telah memberikan sesuatu yang banyak sekali kepadaku tanpa takut menjadi miskin." Anas berkata: "Jika seseorang masuk Islam hanya karena menginginkan dunia, maka itu bukan Islam namanya. Islam harus lebih dicintai daripada dunia dengan segala isinya." (HR. Muslim).
17. mencari ilmu. "Dan Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (sunnah ) kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui. Sungguh karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu amat besar." (QS. 4/An-Nisa': 113).
18. menyebarkan ilmu pengetahuan. "Tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak tinggal untuk memperdalam ilmu agama, dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya." (QS. 9/At-Taubah: 122). Maksudnya dengan ilmu yang diajarkan itu ketakwaan dan kehidupan kaum muslimin tetap terpelihara.
19. memuliakan Al-Qur'an. "Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu dalam ummul Kitab (lauh Mahfuz) di sisi Kami, benar-benar bernilai tinggi dan penuh hikmah" (QS. 43/Az-Zukhruf: 4).
20. bersuci (wudhu, mandi atau tayammum). Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda: "Allah tidak menerima sholat (seseorang) tanpa bersuci, dan tidak menerima sedekah dari hasil kejahatan, yakni hasil mencuri, pungli, korupsi, dan sebagainya." (HR. Muslim)
21. mendirikan sholat. "Sungguh sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. 4/AnNisa': 103).
22. mengeluarkan zakat. "Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa (kikir) itu lebih baik bagi mereka. Padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari kiamat." (QS. 3/Ali Imron: 180)
23. berpuasa Romadhon. "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. 2/Al-Baqoroh:183).
24. ber'itikaf (berdiam diri di masjid berniat ibadah) walau sejenak. 'Aisyah ra. menuturkan, "Rosulullah saw. biasa ber'itikaf sepuluh (ma'am) yang terakhir bulan Romadhon sampai beliau wafat. Kemudian istri-istri beliau ber'itikaf juga sepeninggal beliau. (HR. Bukhori dan Muslim).
25. menunaikan haji. "Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam." (QS. 3/Ali Imron: 97).
26. berjuang/berjihad di jalan Allah. "Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya." (QS. 22/Al-Hajj: 78).
27. siap berjuang di jalan Allah. "Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, dan teguhkanlah kesabaranmu, dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." (QS. 3/Ali Imron: 200).
28. pantang mundur menghadapi musuh dalam pertempuran. "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah, dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) agar kamu beruntung." (QS. 8/Al-Anfal: 45).
29. membagi harta rampasan perang kepada yang berhak. "Tidak mungkin seorang nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan perang). Barang siapa berkhianat (korupsi), niscaya pada hari kiamat dia akan datang membawa apa yang clikhianatkannya itu" (QS. 3/Ali Imron: 161).
30. memerdekakan budak karena Allah. Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Barangsiapa memerdekakan hamba sahaya, maka Allah akan melepaskan semua anggota badannya dari api neraka. Sama halnya dengan semua anggota badan budak itu lepas dari belenggu perbudakan hingga kemaluannya." (HR. Bukhori).
31. membayar denda adalah bagian dari iman.
32. menepati janji. "Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji." (QS. 5/Al Maidah: 1). Yang dimaksud janji dalam ayat itu adalah janji setia seorang hamba kepada Allah dan perjanjian yang dibuat oleh manusia dengan sesamanya.
33. menghitung nikmat karunia Allah sambil mensyukurinya. "Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)." (QS. 93/Adh-Dhuha: 11).
34. memelihara lidah dari ucapan yang sia-sia. "Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Sebab pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawaban." (QS. 17/Al- Isro': 36).
35. menyampaikan amanah kepada yang berhak. "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rosul, juga janganlah mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS. 8/Al-Anfal: 27). Yang dimaksud amanat di sini adalah ketentuan-ketentuan Allah yang harus ditaati.
36. tidak melakukan kejahatan dan tidak membunuh orang. Sabda Nabi Muhammad Rosulullah saw. "Seorang muslim selalu dalam kelapangan agamanya, selama tidak terlibat dalam perkara hukum pertumpahan darah yang haram." (HR. Bukhori dan Muslim).
37. tidak melakukan zina dan menjaga kehormatan. "Dan janganlah kamu mendekati zina, sungguh (zina) itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. 17/Al-Isro': 32).
38. memelihara diri dari harta yang diperoleh dengan jalan haram. "Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui." (QS. 2/ Al-Baqoroh: 188).
39. memelihara diri dari makanan dan minuman yang di haramkan. "Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu, agar kamu beruntung." (QS. 5/ Al-Maidah: 90).
40. tidak memakai segala sesuatu yang diharamkan — antara lain pakaian sutera dan bejana emas. Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Janganlah kamu memakai kain sutera, janganlah minum di bejana perak dan emas, dan janganlah kamu makan di piring emas. Karena perak dan emas itu untuk orang-orang kafir di dunia, tapi untuk kamu di akhirat nanti." (HR. Bukhori).
41. menjauhi permainan dan hiburan yang bertentangan dengan ajaran Islam, sebab permainan dan hiburan semacam itu hukumnya haram. Sabda Nabi Muhammad Rosulullah saw. "Barangsiapa bermain dadu, maka dia seolah-olah mencelupkan tangannya ke dalam daging babi dan darahnya." (HR. Muslim).
42. sederhana dalam membelanjakan harta, dan mengharamkan memakan harta dengan batil. "Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (juga) kikir, (melainkan) di antara keduanya secara wajar." (QS. 25/Al-Furgon: 67). Maksudnya kehidupan seorang muslim itu tidak ada yang mubadzir dan tidak pelit.
43. meninggalkan sifat dengki dan sejenisnya. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap-gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan)penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki." (QS. 113/ Al-Falaq: 1-5).
44. tidak menodai kehormatan orang lain dan menjauhi perbuatan menggunjing. "Dan orang-orang yang menyakiti orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka lakukan, maka sungguh mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata." (QS. 33/ Al Ahzab: 58).
45. beramal dengan ikhlas. "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama." (QS. 98/ Al-Bayyinah: 5).
46. gembira berbuat baik dan sedih berbuat jahat. Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Barangsiapa gembira karena amal kebaikannya, dan sedih karena amal kejelekannya, maka dia orang yang beriman." (H.R. Abu Dawud, Thobroni Nasai, dan Ahmad).
47. apabila menyadari melakukan dosa segera bertobat. "Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung." (QS. 24/An Nur: 31).
48. mengadakan kurban (termasuk juga aqiqah). "Sungguh Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak, maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)." (QS. 108/ Al-Kautsar 1-2).
49. taat kepada pemerintah. "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, taatilah Rosul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan pemerintahan) di antara kamu." (QS. 4/An-Nisa': 59).
50. memegang teguh pendapat jama'ah - menurut sebagian ulama, jama'ah ialah mereka yang di atas kebenaran, walau ia seorang diri.
51. mengadili orang lain dengan adil. "Dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil." (QS. 4/ An-Nisa': 58).
52. menyeru kepada kebajikan (amar ma'ruf) dan mencegah kemungkaran. "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung" (QS. 3/ Ali Imron: 104). Ma'ruf adalah segala perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan mungkar adalah perbuatan yang dapat menjauhkan diri dari Allah.
53. tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa. "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan." (QS. 5/Al-Maidah: 2).
54. memelihara sifat malu. Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya malu itu hanya membawa kepada kebaikan." (HR. Bukhori dan Muslim).
55. berbakti kepada ibu-bapak. "... dan berbuat baiklah kepada kedua orang-tua (ibu-bapak)." (QS. 2/Al-Baqoroh: 83).
56. bersilaturrahmi untuk memelihara hubungan baik dengan sanak saudara. "Apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan dimuka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dikutuk oleh Allah, lalu dibuat tuli (pendengarannya), dan dibutakan penglihatannya." (QS. 47/ Muhammad: 22-23).
57. berbudi luhur, menahan amarah, dan rendah hati dalam pergaulan. "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, ialah orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. 3/ Ali Imron: 133-134).
58. memperlakukan pembantu dengan baik adalah bagian dari iman. "Sembahlah Allah dan janganlah kamu memperekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan jauh, teman sejawat, ibnu sabil (musafir) dan hamba sahayamu." (QS. 4/An-Nisa': 36) Yang dimaksud dengan "tetangga yang dekat dan jauh" dalam ayat itu ada yang mengartikan dekat tempatnya, bisa juga karena ada hubungan kekeluargaan, dan ada yang mengartikan antara yang muslim dan bukan muslim. Sedangkan ibnu sabil itu adalah orang yang dalam perjalanan yang bukan maksiat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak terlantar yang tidak diketahui ibu bapaknya.
59. melaksanakan perintah majikan (selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam) .
60. memenuhi hak keluarga. "Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras yang tidak mendurhakai Allah." (QS. 66/ At-Tahrim: 6).
61. memperkokoh rasa cinta kepada sesama umat Islam. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla di hari kiamat nanti bertanya: Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena Aku? Akan Aku naungi mereka dengan naunganKu, pada hari tiada naungan, kecuali naungan-Ku." (HR Muslim).
62. menjawab salam. "Apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, ataubalaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya." (QS. 4/An- Nisa': 86).
63. menjenguk orang sakit, (dalilnya pada nomor 64)
64. mensholati mayat. Muhammad Rosulullah saw. bersabda,
"Hak seorang muslim ada lima, yaitu menjawab salam, mengunjungi orang
sakit, mendoakan orang bersin, mengantarkan jenazah, dan memenuhi
undangan." (HR. Muslim).
65. mendoakan orang bersin. (dalilnya ada pada hadis No. 64)
66. menjauhi orang kafir, orang yang membuat kerusakan serta bersikap keras dan tegas kepada mereka. "Wahai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikaplah keras terhadap mereka." (QS. 9/ At-Taubah: 73).
67. menghormati tetangga adalah bagian dari iman. "Sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan-Nya. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orangorang miskin, tetangga yang dekat dan jauh, teman sejawat, ibnu sabil (musafir), dan hamba sahayamu." (QS. 4/An-Nisa': 36).
68. menyimpan aib dan dosa orang lain. "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat." (QS. 24/An-Nur: 19).
69. memuliakan tamu adalah bagian dari iman.
70. sabar menghadapi segala musibah adalah bagian dari iman. "Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (QS. 39/Az-Zumar: 10).
71. menahan diri dari mencintai dunia (zuhud) dan tidak suka berkhayal. Muhammad Rosulullah sew. bersabda, "Dua nikmat yang bisa memperdaya orang banyak yaitu kesehatan dan kesempatan." (HR. Bukhori dan Muslim).
72. cemburu dan tidak membiarkan lelaki bergaul bebas dengan wanita. "Cemburu itu adalah bagian dari iman, sedangkan pergaulan bebas antara pria dan wanita yang bukan muhrim adalah sebagian dari kemunafikan." (Al Hadits).
73. menjauhkan diri dari perbuatan yang sia-sia. Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak penting baginya." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majjah).
74. dermawan. "Dan barang siapa kikir/pelit, maka sesungguhnya dia kikir/pelit terhadap dirinya sendiri." (QS. 47/Muhammad: 38).
75. Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih mudah. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Barangsiapa tidak menyayangi yang lebih muda dan tidak menghormati yang lebih tua di antara kamu, maka ia bukan dari golongan Kami." (HR. Muslim dan Abu Dawud).
76. menciptakan perdamaian antar sesama manusia. "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat." (QS. 49/ Al-Hujurot: 10).
77. mencintai sesama muslim sebagaimana mencintai diri sendiri. Muhammad Rosulullah saw. bersabda: "Tidaklah beriman seseorang di antara kamu, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhori dan Muslim).
78. memelihara kebersihan diri dan lingkungan.
79. menyingkirkan duri dari jalan. Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda: "Iman memiliki 60 atau 70 cabang lebih. Cabangnya yang paling tinggi adalah ucapan LAA ILAAHA ILLALLAAH (tiada tuhan selain Allah) sedangkan cabangna yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan yang terdapat dijalan. Sifat malu itu juga bagian dari cabang iman." (HR. Bukhori dan Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar