Arti Kafir

Arti Kafir - Orang Kafir

Kafir, jamaknya kuffar yaitu orang yang tidak percaya kepada Allah, rosul-rosul-Nya, Malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan hari kiamat. Oleh karena itu mereka tidak pernah mengindahkan perintah dan larangan-Nya, bahkan sengaja menyembunyikannya. Dengan demikian kekafiran tersebut karena kezaliman manusia itu sendiri. "Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah Mahakuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan Dia telah menetapkan waktu tertentu (mati atau dibangkitkan) bagi mereka, yang tidak diragukan lagi. Maka orang zalim itu tidak menolaknya, kecuali dengan kekafiran.". (QS. 17/Al-Isro': 99)

Orang-orang kafir itu tergolong manusia paling jahat. "Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah orang-orang kafir, karena mereka tidak beriman." (QS. 8/Al-Anfal: 55) Dan kekafiran itu merugikan manusia itu sendiri. "Jika kamu kafir,(ketahuilah) maka sesungguhnya Allah tidak memerlukanmu dan Dia tidak meridhoi kekafiran hamba-hamba-Nya." (QS. 39/ Az-Zumar: 7) Yang dimaksud "Allah tidak memerlukanmu" adalah manusia itu beriman atau tidak, hal itu sama sekali tidak merugikan Allah SWT sedikit pun.

Orang-orang kafir dikelompokkan dalam empat golongan:

a) Kafir Ingkar, ialah orang yang tidak mengetahui Allah SWT

b) Kafir Inad, ialah orang yang hatinya mengakui keberadaan Allah SWT dan mengikrarkan-Nya secara lisan, namun tidak mau mematuhi perintah dan larangan-Nya.

c) Kafir Juhud, ialah orang-orang yang mengenal Allah SWT, namun tidak mau mengakui-Nya.

d) Kafir Nifaq, ialah orang yang mengakui Allah SWT secara lisan, namun hatinya tidak. Mereka adalah orang-orang munafik.

Ditinjau dari sikapnya terhadap orang Islam, maka orang kafir dibagi menjadi dua golongan:

a) Kafir Harbi, ialah orang-orang kafir yang selalu berusaha memusuhi dan memerangi umat Islam.

b) Kafir Zimmi, ialah orang-orang kafir yang bersedia hidup berdampingan dengan umat Islam, dan saling menghormati.

Perihal kehidupan orang-orang kafir di dunia, Al-Qur'an memberi gambaran, antara lain, sebagai berikut:

# Orang-orang kafir selalu mengabaikan peringatan. "Sesungguhnya orang-orang kafir itu sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka juga telah tertutup." (QS. 2/ Al-Baqoroh: 6-7). Yang dimaksud dengan "Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka" adalah nasehat atau hidayah tersebut tidak bisa masuk ke dalam hati mereka.

# Kesenangan orang kafir hanya di dunia. Dia (Allah) berfirman, "Dan kepada orang yang kafir Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." (QS. 2/ Al-Baqoroh: 126). "Orang-orang yang kafir menikmati kesenangan (dunia), dan mereka makan seperti hewan makan. Dan (kelak) nerakalah tempat tinggal bagi mereka." (QS. 47/ Muhammad: 12)

# Orang kafir memandang baik setiap pekerjaannya. "Dan apakah orang yang sudah mati lalu Kami hidupkan dan Kami beri dia cahaya yang membuatnya dapat berjalan di tengah-tengah orang banyak sama dengan orang yang berada dalam kegelapan, sehingga dia tidak dapat keluar dari sana? Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang kafir terhadap apa yang mereka kerjakan." (QS. 6/ Al-An'am: 122).

# Orang kafir senantiasa berlaku sombong. "Siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran)." (QS. 67/ Al-Mulk: 21)

Perilaku orang-orang kafir pada masa Nabi Muhammad saw. digambarkan dalam Al-Qur'an sebagai beikut. "Orang-orang yang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik, tidak menginginkan diturunkannya kepadamu suatu kebaikan dari Tuhanmu." (QS. 2/ Al-Baqoroh: 105) "Mereka tidak mengagungkan Allah dengan sebenar-benarnya." (QS. 22/ Al-Hajj: 74) Katakanlah (Hai Muhammad). "Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan Al-Qur'an itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh." (QS. 41/Fushshilat: 44) Yang dimaksud "kegelapan bagi mereka" adalah tidak memberi petunjuk kepada mereka. "Sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan perhitungan, dan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami." (QS. 78/An-Naba': 27-28)

Tingkah laku orang-orang kafir yang sekarang pun sama dengan orang-orang kafir zaman dulu, antara lain sebagai berikut:

# selalu meragukan Al-Qur'an. "Dan orang-orang kafir itu senantiasa ragu terhadap Al-Qur'an." (QS. 22/Al-Hajj: 55)

# selalu tersesat karena memandang indah perbuatan buruknya. Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, Kami jadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan mereka (yang buruk), sehingga mereka bergelimang dalam kesesatan. (QS. 27/An-Naml: 4) ...orang-orang kafir itu (berada) dalam kesombongan dan permusuhan. (QS. 38/Shod: 2)

# membenci kebenaran. "Sungguh Kami telah datang membawa kebenaran kepada kamu, tetapi kebanyakan di antara kamu benci kepada kebenaran itu. (QS. 43/Az- Zukhruf: 78)
Mengenai nasib orang kafir di hari kemudian, digambarkan dengan jelas dalam Al-Qur'an, antara lain:

# keadaan orang-orang kafir saat menghadapi sakarotul maut, sangatlah mengerikan. Dan sekiranya kamu melihat saat malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka (sambil berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar." (QS. 8/ Al-Anfal: 50) Maksudnya, sejak menghadapi kematian ia sudah diazab oleh Allah SWT.

Sejak itulah mereka mulai menyesal. Hingga apabila datang kematian kepada salah seorang dari mereka (orang kafir), dia berkata, "ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia)." (QS. 23/Al- Mu'minun: 99) Maksudnya sewaktu menghadapi sakarotul maut orang-orang kafir meminta agar usia mereka diperpanjang agar dapat beriman.

# Orang-orang kafir bertambah menyesal ketika hari kiamat tiba.Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam, pada hari itu sadarlahmanusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu. Dia berkata, "Alangkah baiknya sekiranya dulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini". (QS. 89/Al-Fajr: 23-24) Sesungguhnya orang-orang yang kafir, seandainya mereka memiliki segala yang ada di bumi, dan ditambah dengan sebanyak itu (lagi) untuk menebus diri mereka dari azab pada hari kiamat, niscaya semua (tebusan) itu tidak akan diterima dari mereka. Mereka (tetap) mendapat azab yang pedih. (QS. 5/ Al-Maidah: 36) Orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan demi siksaan karena mereka selalu berbuat kerusakan. (QS. 16/ An-Nahl: 88)

# orang-orang kafir itu mengakui kezalimannya. "Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak. (Mereka menyesal), 'Alangkah celakanya kami. Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim'." (QS. 21/ AI-Anbiya': 97)

# akhirnya orang-orang yang kafir itu meminta tolong, dan menyatakan tunduk kepada Allah SWT, padahal semua itu sudah tiada guna. "Hingga apabila Kami timpakan siksaan (di akhirat) kepada orang-orang yang hidup bermewah-mewah di antara mereka, seketika mereka berteriak-teriak meminta tolong." (QS. 23/ Al-Mu'minun: 64) "Dan pada hari itu mereka menyatakan tunduk kepada Allah, dan lenyaplah segala yang mereka ada-adakan (yakni sesembahan mereka)." (QS. 16/ An-Nahl: 87)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Dakwah Islam - Artikel Populer