(Fasal) melakukan resepsi pernikahan hukumnya
disunnahkan.
|
(فَصْلٌ)
وَالْوَلِيْمَةُ عَلَى الْعَرْسِ مُسْتَحَبٌّ)
|
Yang dikehendaki dengan walimah adalah jamuan
untuk pernikahan.
|
وَالْمُرَادُ بِهَا طَعَامٌ يُتَّخَذُ لِلْعَرْسِ
|
Imam asy Syafi’i berkata, “walimah mencakup
segala bentuk undangan karena baru saja
mengalami kebahagian.”
|
وَقَالَ الشَّافِعِيُّ تَصْدُقُ الْوَلِيْمَةُ عَلَى
كُلِّ دَعْوَةٍ لِحَادِثِ سُرُوْرٍ
|
Minimal walimah yang diadakan oleh orang kaya
adalah menyembelih satu ekor kambing. Dan bagi orang miskin adalah jamuan
yang mampu ia sajikan.
|
وَأَقَلُّهَا لِلْمُكْثِرِ شَاةٌ وَلِلْمُقِلِّ مَا تَيَسَّرَ
|
Macam-macam walimah banyak dan disebutkan di
dalam kitab-kitab yang panjang keterangannya.
|
وَأَنْوَاعُهَا كَثِيْرَةٌ مَذْكُوْرَةٌ فِي الْمُطَوَّلَاتِ
|
Memenuhi
Undangan Walimah
Memenuhi undangan resepsi pernikahan hukumnya
adalah wajib, maksudnya fardlu ‘ain menurut pendapat al ashah. Dan tidak
wajib memakan hidangannya menurut pendapat al ashah.
|
(وَالْإِجَابَةُ
إِلَيْهَا) أَيْ وَلِيْمَةِ الْعُرْسِ (وَاجِبَةٌ) أَيْ فَرْضُ عَيْنٍ فِيْ الْأَصَحِّ
وَلَا يَجِبُ الْأَكْلُ مِنْهَا فِيْ الْأَصَحِّ
|
Adapun memenuhi undangan walimah-walimah selain
resepsi pernikahan, maka hukumnya tidak fardlu ‘ain akan tetapi hukumnya
adalah sunnah.
|
أَمَّا الْإِجَابَةُ لِغَيْرِ وَلِيْمَةِ الْعُرْسِ مِنْ
بَقِيَّةِ الْوَلَائِمِ فَلَيْسَتْ فَرْضَ عَيْنٍ بَلْ هِيَ سُنَّةٌ
|
Memenuhi undangan walimatul ‘urs itu hanya wajib
atau walimah yang lain hukumnya sunnah dengan syarat orang yang mengundang
tidak hanya mengundang orang-orang kaya saja, akan tetapi mengundang
orang-orang kaya sekaligus orang-orang fakir.
|
وَإِنَّمَا تَجِبُ الإِجَابَةُ لِوَلِيْمَةِ الْعُرْسِ
أَوْ تُسَنُّ لِغَيْرِهَا بِشَرْطِ أَنْ لَا يَخُصَّ الدَّاعِيْ الْأَغْنِيَاءَ بِالدَّعْوَةِ
بَلْ يَدْعُوْهُمْ وَالْفُقَرَاءَ
|
Dan dengan syarat mereka diundang pada hari
pertama.
|
وَأَنْ يَدْعُوَهُمْ فِيْ الْيَوْمِ الأَوَّلِ
|
Sehingga, jika seseorang mengadakan resepsi
selama tiga hari, maka hukumnya tidak wajib datang di hari yang kedua bahkan
hukumnya hanya sunnah, dan makruh datang di hari yang ketiga.
|
فَإِنْ أَوْلَمَ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ لَمْ تَجِبِ الْإِجَابَةُ
فِيْ الْيَوْمِ الثَّانِيْ بَلْ تُسْتَحَبُّ وَتُكْرَهُ فِيْ الْيَوْمِ الثَّالِثِ
|
Untuk syarat-syarat yang lain dijelaskan di dalam
kitab-kitab yang lebih luas keterangannya.
|
وَبَقِيَّةُ الشُّرُوْطِ مَذْكُوْرَةٌ فِيْ الْمُطَوَّلَاتِ
|
Ungkapan mushannif, “kecuali ada udzur”,
maksudnya ada sesuatu yang menghalangi untuk menghadiri resepsi.
|
وَقَوْلُهُ (إِلَّا مِنْ عُذْرٍ) أَيْ مَانِعٍ مِنَ الْإِجَابَةِ
لِلْوَلِيْمَةِ
|
Seperti di tempat acara ada orang yang bisa
menyakiti orang yang diundang, atau tidak layak baginya untuk bergabung
dengannya.
|
كَأَنْ يَكُوْنَ فِيْ مَوْضِعِ الدَّعْوَةِ مَنْ يَتَأَذَّى
بِهِ الْمَدْعُوُّ أَوْ لَا تَلِيْقَ بِهِ مُجَالَسَتُهُ
|
(Sumber : Kitab Fathul Qorib)
Baca juga artikel kami lainnya : Asal Mula Kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar