Etika Tidur

Pertama, bersuci dan bersiwak. Kedua, mempersiapkan air bersuci dan siwak, serta niat tidur agar bisa segar untuk beribadah setelah bangun. Ketiga, bagi orang yang ingin berwasiat, maka hendaknya tidak tidur kecuali wasiatnya telah tertulis dan di letakkan di dekat kepalanya, karena khawatir akanmeninggal dunia saat terlelap. Keempat, tidur dalam keadaan bertaubat dari segala dosa dan hatinya selamat –baik- bagi seluruh orang islam. Tidak terbesit di dalam hatinya untuk melakukan kedzoliman pada siapapun, dan tidak menyengaja untuk melakukan maksiat setelah bangun tidur.Kelima, menggunakan tempat tidur yang sederhana.

Keenam, tidak tidur kecuali saat ngantuk yang tidak tertahankan.Tidak berusaha tidur kecuali dengan tujuan agar bisa bangun di akhir malam.Ketujuh, tidur dengan posisi menghadap kiblat. Kedelapan, berdoa dengan doa-doa yang telah di riwayatkan dari Rosulullah Saw, diantaranya adalah membaca surat Al Ikhlas, Al Mu’awidzatain.Setelah membacanya, maka meniupkan kekedua tangan dan mengusapkannya ke wajah dan suluruh anggota badan.Membaca ayat kursi, tasbih 33 X, begitu juga tahmid dan takbir masing-masing 33 X. 

kesembilan, saat akan tidur hendaknya ingat bahwa tidur termasuk dari bagian mati, sedangkan bangun seakan bentuk bangun dari kubur. Dan hendaknya memantapkan bahwa dirinya akanmeninggal dunia dalam keadaan menetapi apa yang dominan di dalam dirinya, yaitu berupa cinta pada Allah, ingin bertemu dengan-Nya atau malah cinta pada dunia.Dan dia akan di kumpulkan di padang Mahsyar sesuai dengan keadaan saat meninggal dunia.Kesepuluh, berdoa saat bangun tidur.Saat pertama bangun hendaknya membaca :

" اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ "
“segala puji bagi Allah, Dzat yang telah membangukanku setelah membuatku tertidur, dan hanya pada tempat yang di kehendakinyalah tempat berkumpul”

Kemudian membaca beberapa ayat di akhir surat Ali Imron, yaitu kalimat :
"إِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ" , membaca tasbih, tahmid, takbir dan tahlil, masing-masing sepuluh kali. Sayyidah ‘Aisyah Ra berkata,“ketika baginda Nabi Muhammad Saw bangun di malam har,i maka beliau memulai sholatnya dengan mengucapkan,

"اَللّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَاِسْرَافِيْلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيَبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ اهْدِنِيْ لِمَا اخْتُلِفَ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِيْ مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسِتَقِيْمٍ"
“ ya Allah Tuhannya malaikan Jibril, Mikail dan Isrofil, Tuhan pencipta langit dan bumi, yang mengetahui perkara samar dan jelas, Engkau Dzat yang memberi keputusan di antara hamba-hambamu didalam hal-hal yang mereka perselisihkan, maka tunjukkanlah padaku kebenaran di dalam hal-hal yang di perselisihkan dengan izin-Mu.Sesungguhnya Engkau memberikan petunjuk pada orang yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus .
Kemudian beliau mulai melakukan sholat dua rokaat agak terlalu cepat, dan selanjutnya melakukan sholat dua rokaat dua rokaat yang biasa beliau lakukan dan di akhiri dengan melaksanakan sholat witir jika memang belum melaksanakannya.Dalam melaksanakan sholat ini, terkadang beliau mengeraskan suara bacaan kadang memelankannya.”

            Sesuai dengan riwayat hadits yang ada, bahwa sholat malam yang di lakukan baginda Nabi Muhammad Saw adalah sebanyak tiga belas rokaat.

(Sumber : BEKAL DAKWAH AL-GHOZALI jilid 1)

Baca juga artikel kami lainnya :  Ciri Orang Munafik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Dakwah Islam - Artikel Populer