Doa Ziarah Kubur

Doa Ziarah Kubur

TA’ZIAH (MELAWAT)
Ta’ziah atau melawat adalah berkunjung ke rumah orang yang sedang tertimpa musibah kematian, untuk menghiburnya. Dalam hal ini kita dianjurkan menguatkan mental mereka dan menasehatinya agar mereka tetap bersabar. Selain itu kita dianjurkan memberikan sumbangan baik berupa uang maupun makanan. Sebab keluarga yang tertimpa musibah sibuk dengan kesedihan masing-masing, sehingga tidak sempat menjamu para tamu yang datang. Abdullah bin Jafir ra. mengatakan, sewaktu datang berita terbunuhnya Rosulullah saw. bersabda, "Hendaklah kamu membuat makanan untuk keluarga Ja'far, karena telah datang kepada mereka sesuatu yang menyibukkan mereka". (HR. Imam yang lima, kecuali Nasai)

Etika orang berta’ziah, anta lain: 
1. menyampaikan doa: "adhomallaahu ajroka wa ahsana azaka, waghofaro limayyitika." (Semoga Allah mengagungkan pahalamu, membaguskan kesabaranmu, dan memberi ampun kepada mayatmu yaitu orang yang meninggal); 

2. hindari perbicaraan yang menambah sedih keluarga yang tertimpa musibah; 

3. hindari canda-tawa, apalagi sampai terbahak-bahak; 

4. usahakan turut mensholati mayat dan mengantar ke pemakaman hingga selesai mayat dikuburkan. 

ZIARAH KUBUR 
Maksud utama ziarah (mengunjungi) kubur adalah mendoakan mayat dalam kubur yang diziarahi. Penziarah juga boleh mem bacakan surat-surat tertentu dalam Al-Qur'an yang pahalanya dihadiahkan kepada mayat penghuni kubur tersebut. Syeikh Imam Abu Muhammad bin Qudamah Al-Maqdisi menerangkan pada akhir bab jenazah dalam kitabnya Al-Mughni, bahwa membaca di kuburan itu diperbolehkan. Beliau mengutip pernyataan Imam Ahmad, "Jika kalian memasuki kuburan, bacalah ayat kursi dan Al-Ikhlas (masing-masing) tiga kali, lalu nyatakan: Ya sesungguhnya pahalanya untuk para penghuni kubur ini." 

Manfaat ziarah kubur itu agar kita ingat pada kematian. Abdulk bin Buroidah ra. mengungkapkan, Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Dulu aku melarang (kalian) berziarah kubur. Sekarang berziarahlah, karena itu akan mengingatkan kalian pada akhirat." (HR. Ahmad dan Muslim) Dulu Nabi Muhammad Rosulullah saw. melarang para sahabat berziarah kubur, karena masih dekatnya mereka dengan zaman Jahiliyah. Baru setelah mereka memahi ajaran Islam dengan baik, diizinkanlah mereka oleh syarai berziarah kubur. 

Kalau Nabi Muhammad Rosulullah saw. saja memerintahkan umatnya agar berziarah kubur, mengapa kita harus melarangnya? Hal ini penulis pertanyaan karena sudah ada segelintir ustadz yang melarang keras umat Islam untuk berziarah ke makam para wali. Bahkan mereka berani memvonis ziarah ke makam wali itu bid’ahsesat. 

Jadi kalau ada orang yang melarang kita berziarah kubur, abaikan saja. Sebab dengan menziarahi kubur orang tua kita dan orang-orang yang berjasa terhadap pengembangan Islam tidak hanya membuat kita teringat akhirat. Melainkan juga akan menginspirasi dan memotivasi kita untuk lebih berani mendakwahkan Islam terutama kepada orang-orang yang belum beriman. 
Etika berziarah kubur, antara lain. 
1. Sesampai di pintu makam ucapkanlah salam. Buroidah ra. menginformasikan, Muhammad Rosulullah saw. sering mengajarkan kepada para sahabat agar jika berziarah kubur mengucapkan: Assalaamu ‘alaikum ahlad diyaari minal mukminiina wal muslimiina wal muslimiina innaa insyaa Allaahu bikum Laachiquun. As alullaaha lanaa walakumul ‘aafiyah (Salam sejahtera semoga terlimpahkan atas kalian wahai penghuni perkampungan orang-orang mukmin dan muslim, dan kami insya Allah akan menyusul kalian. Semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada kami dan kepada kalian." (HR. Muslim
2. Sesampai di makam yang dituju hendaklah memberi salam secara khusus. "Assalamu’alaika …. (sebut namanya) 
3. Jangan berjalan melangkahi kuburan 

4. Jangan duduk pada nisan makam; dan 

5. bacalah surat Yasin atau tahlii dan hadiahkan pahalanya kepada mereka, serta doakan agar penghuni kubur diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Dakwah Islam - Artikel Populer