Takdir

Takdir - Manusia Dan Takdirnya

Adam as, adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT dari tanah. "Sungguh Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk." (QS. 15/A I-Hijr: 26) "Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar." (QS. 55/ Ar-Rochman: 14)

Setelah menemui kematiannya, manusia dikembalikan ke tanah. Lalu jika saatnya telah tiba, manusia dibangkitan dari dalam tanah. "Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu, dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain." (QS. 20/Thoha: 55) "Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh (berangsur-angsur), kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam (tanah), dan mengeluarkan kamu (pada hari kiamat) dengan pasti." (QS. 71/Nuh: 17-18)

Pada hari berbangkit itulah, manusia dihadapkan kepada Allah SWT. "Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukanNya kepadamu terhadap apa yang dulu kamu perselisihkan." (QS. 5/ Al-Maidah: 48) "Dan Dialah yang menciptakan kamu dan mengembangbiakkan kamu di bumi dan kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan." (QS. 23/Al-Mukminun: 79) Setiap manusia harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya selama hidup di dunia. "Baginya apa yang telah mereka usahakan, dan bagimu apa yang telah kamu usahakan. Dan kamu tidak akan diminta (bertanggung jawab) tentang apa yang dulu mereka kerjakan." (QS. 2/ Al-Baqoroh: 134) Katakanlah (Muhammad), "Kamu tidak akan diminta tanggung jawab atas apa yang kami kerjakan, dan kami juga tidak akan dimintai tanggung jawab atas apa yang kamu kerjakan." (QS. 34/Saba': 25) Kedua ayat terakhir itu menjelaskan, bahwa manusia tidak akan dibebani oleh dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan orang lain. Jadi tidak masuk akal jika ada ajaran yang menyatakan, bahwa seseorang bisa menebus dosa orang lain.

Dari tulang rusuk Adam as, Allah SWT menciptakan manusia kedua yang berjenis kelamin wanita untuk menemaninya. "Dia menjadikan bagimu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri." (QS. 42/ Asy-Syuro: 11) Adam as. memberi nama wanita itu: Hawa, artinya orang yang kurindukan. Selanjutnya Allah menikahkan keduanya dengan saksi para malaikat. Kemudian lahirlah buah cinta mereka beberapa pasang bayi kembar (pria dan wanita).

Keturunan manusia juga sudah diatur oleh Allah SWT. "Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak wanita kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak pria kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugerahkan jenis pria dan wanita, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahamengetahui, Mahakuasa." (QS. 43/Asy-Syuro: 49-50)

Semula manusia itu satu umat, kemudian menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. "Wahai manusia, sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang pria dan seorang wanita, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal." (QS. 49/Al-Hujurot: 13) Perpecahan umat manusia itu juga karena perselisihan, dan perbedaan kepentingan. "Manusia itu dulunya hanya satu umat, kemudian mereka berselisih." (10/Yunus: 19) Maksudnya, semula manusia hidup rukun, bersatu dalam suatu agama sebagai suatu keluarga. Namun setelah mereka berkembangbiak dan memiliki kepentingan yang berlainan, muncullah bermacam-macam kepercayaan yang menimbulkan perpecahan. Oleh sebab itu Allah mengutus para rosul membawa wahyu dan memberi petunjuk kepada mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Dakwah Islam - Artikel Populer