Pandangan Barat Tentang Islam

Pandangan Barat Tentang Islam - Pendapat Cendekiawan Barat Tentang Islam
Ratusan atau bahkan mungkin ribuan cendekiawan Barat yang mengagumi ajaran Islam sekaligus mengakuinya sebagaiajaran yang rasional. Sebagian di antara mereka, setelah mempelajari Islam (Al-Qur'an dan Hadits) dan membanding-bandingkannya dengan agama yang lain, menyatakan diri memeluk agama Islam. Benarlah firman Allah SWT. "Dan orang-orang yang diberi ilmu (ahli kitab) berpendapat bahwa (wahyu) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu itulah yang benar dan memberi petunjuk (bagi manusia) kepada jalan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji." (QS. 34/Saba': 6).
Lalu apa pendapat mereka tentang Islam? Berikut kami cuplikan pendapat beberapa cendekiawan Barat tentang Islam, antara lain:

1.      
Vera Micheles Dean mengatakan dalam bukunya, The Nature of the non Western World, bahwa Islam itu meliputi empat unsur:
a.       Islam is religion (Islam adalah agama);
b.      Islam is political system (Islam adalah sistim politik);
c.       Islam is way of live (Islam adalah falsafah hidup); dan
d.      Islam is interpretation of history (Islam adalah interprestasi sejarah).

2.      
Gustav Libon mengatakan dengan jujur peranan Islam dalam memajukan pola berpikir manusia, antara lain ia katakan, "Sesungguhnya filsuf Arab dan kaum Muslimin adalah yang pertama-tama mengajarkan, bagaimana kemerdekaan berpikir sesuai dengan kelurusan beragama." Ia juga tidak segan-segan mengakui. "Pengaruh peradaban kaum muslimin di Barat kuat sekali, terutama dibidang ilmu, sastra, dan budi pekerti. Para sejarawan ilmu modern Eropa mengakui sendiri hal ini, bahwa kalau tidak Karena Islam, sudah tentu kemajuan Eropa modern akan mundur beberapa tahun lamanya, hanya Allah sajalah yang tahu."

3.      
De Slane Mac Gokein (1810-1879), penyusun indeks program ketimuran yang disimpan di Perpustakaan Nasional Paris, berkomentar dalam terjemahan Mukddimah Ibnu kholdun berbahasa Perancis. "Sesungguhnya bangsa Arab merupakan suatu umat yang memiliki keistimewaan dalam banyak sifat. Ia mempunyai agama Islam yang lengkap dan paripurna."

4.      
George Starton, seorang dosen Universitas Hardvard berkomentar. "Sesungguhnya Islam merupakan tatanan agama yang paling tepat dan paling indah. Dan kalau kita melihat Islam dari perbuatan kaum Muslimin sudah tentu kita tidak akan melihat ajaran agama itu dengan jelas dan gamblang."

5.      
Prof. Dr. Wilfred Canthwell mengatakan dalam bukunya, Islam in modern history, bahwa, "That Islam as a religion is relevant to all aspect of live and society (Sebagai suatu agama, Islam cocok untuk semua aspek kehidupan dan masyarakat)".

6.      
Monsieur siffter de sasie (1750-1838), pakar ketimuran yang mendirikan Persatuan Asia-Perancis menulis dalam bukunya, Al-Hayat, antara lain, "Saya tidak dapat melukiskan dengan kata-kata yang lebih tepat selain menyatakan bahwa agama Islam itu sesuatu yang paripurna dan berpenangkal."

7.      
Dr. Ritten, orientalis dan sejarawan besar berkebangsaan Spanyol, berkomentar tentang Islam, antara lain ia katakan: "Agama Muhammad sudah meyakinkan sejak saat-saat kelahirannya dan dalam kehidupan Nabi itu juga, bahwa ajarannya bersifat universal. Jadi sesuai dengan segala bangsa dan dengan sendirinya dapat dicerna oleh semua akal di semua iklim dan cuaca.


8.      
Prof. Dr. H.A.R. Gibb mengatakan bahwa, "Islam is indeed much more than a systemof theology;it ia a complete civilization (Islam itu sesungguhnya lebih dari suatu sistim agama saja, melainkan juga suatu peradaban yang lengkap)"

9.      
Mister Eric Bintam, seorang orientalis kelahiran Granada (1815-1887), menulis dalam bukunya, Al-Hayat, antara lain: "Sebenarnya perselisihan pokok antara Islam, karena tidak sudi Rob (Tuhan)nya dipersekutukan dengan siapa pun, dan Islam itu adalah agama lemah-lembut, permusyawaratan, jujur, dan amanat. Semua yang dibawanya tidak ditolak oleh selera yang sehat dan akal yang matang. Karena itulah jika kita bersikap adil terhadap diri sendiri, tentulah kita akan mempersatukan barisan dengan kaum Muslimin, dan akan membuang watak fanatik buta yang diciptakan oleh oknum-oknum kelompok vested yang dipaksakan karena dorongan hawa nafsu.

10.  
Lusin Juva, seorang orientalis terkenal berpendapat, "Islam sesuai benar dengan kemajuan zaman kita sekarang ini. Bahwa kemajuan yang terlihat di negara-negara Islam sejak abad yang lalu membuktikan, bahwa Islam berjalan seiring dengan kemajuan dan akan senantiasa ada untuk selama-lamanya."

11.  
Leodourch, seorang orientalis Barat berkebangsaan Jerman berkomentar: "Sesungguhnya Islam itu agama kemanusiaan alami, ekonomis dan sekaligus moralis. Tidak pernah saya menyebut sesuatu dari positif law, melainkan sayamengemukakan undang-undang tentang hal itu di dalamnya. Saya juga menemukan di dalamnya dua "obat penawar" yang sedang dicari-cari dunia:
a.       Terdapat dalam kitab Al-Qur'an, yakni kalimat: Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara. (QS. 49/A/ Hujurot: 10).
b.      Kewajiban mengeluarkan zakat oleh mereka yang mampu untuk diberikan kepada orang-orang miskin, sebagai suatu hak yang bisa diambil dengan paksa, kalau si kaya tidak mau mengeluarkannya dengan ikhlas. Ini bisa menyelesaikan anarsisme.

12.  
Stanley Lanepool, seorang cendekiawan Inggris menulis dalam bukunya, "Salahudin dan sejarah pemerintahan Yerusalem" antara lain "Bagi orang yang mempelajari sejarah Perang Salib, tidak perlu lagi belajar tentang keutamaan peradaban. Kiranya keberanian, kebesaran jiwa, kemuliaan ahlak, toleransi, kemurahan hati yang hakiki dan pendidikan yang sehat, semuanya itu pada waktu berkecamuknya perang ada di pihaknya kaum Muslimin. Para sejarawan ketika berbicara kemurahan hati menisbahkan kepada jasa kaum Muslimin serta memperkenalkan dan mengajarkannya dalam bentuk peraturan di Eropa dan Cicilia. Mereka meningkatkannya dan meluaskan ufuknya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Dakwah Islam - Artikel Populer