Keistimewaan Al Qur'an

Keistimewaan Al Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab suci yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. melalui Malaikat Jibril as. "Dan sungguh (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, yang dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril)". (QS. 26/ Asy-Syu'aro: 192-193) "Sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki 'Arsy,". (QS. 81/ At-Takwir: 19-21) "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami pula memelihara-Nya (QS. 15/ Al-Hijr: 9) Ayat yang terakhir inilah yang memberi jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al-Qur'an sepanjang masa. Dan memang sudah terbukti semua usaha pemalsuan ayat-ayat Al-Qur'an oleh orang-orang yang memusuhi Islam selama ini selalu dapat digagalkan.

Kitab Suci umat Islam ini memiliki beberapa nama:

1. Adz-Dzikru (Peringatan). "Demikianlah Kami bacakan kepadamu (Muhammad) sebagian ayat-ayat dan peringatan yang penuh hikmah." (QS. 3/Ali Imron: 58)

2. Al-Kitab atau Kitabullah. "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa" (QS. 2/ Al-Baqoroh: 2) Makna takwa di sini adalah mengikuti segala perintah Allah SWT, dan menjauhi segala larangan-Nya.

3. Al-Qur'an. "Bulan Romadhon adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil). QS. 2/ Al-Baqoroh: 185)

4. Al-Furqon (pembeda). "Dia menurunkan Al-Furqon (pembeda antara yang benar dan yang salah ). Sungguh orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh azab yang berat". (QS. 3/ Ali Imron: 4) "Maha suci Allah yang telah menurunkan Furqon kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)." (QS. 7/Al-Furqon: 1)

5. Huda (petunjuk). "Dan sesungguhnya ketika kami (jin) mendengar huda (petunjuk, yakni Al-Qur'an), kami beriman kepadanya. Maka barangsiapa beriman kepada Tuhan, maka tidak perlu ia merasa takut atau berdosa." (QS. 72/ Al-Jin: 13)

Sebagai seorang muslim, kita wajib mempelajari Al-Qur'an. Allah SWT berfirman, "Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran". (QS. 38/Shod: 29) Tentu saja cara mempelajarinya adalah dengan membacanya, sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT, "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajari (manusia) dengan kalam (pena)." (QS. 96/ Al-'Alaq: 1-4) Yang dimaksud kalam dalam ayat tersebut adalah sarana tulisan dan bacaan sebagai kunci ilmu dan pengetahuan agama.

Sebelum membaca Al-Qur'an kita dianjurkan berlindung kepada Allah SWT, "Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk". (QS. 16/An-Nahl: 98) Membacanya juga dilarang tergesa-gesa, "Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (QS. 73/ Al-Muzammil: 4). Dan jika ada orang yang membaca Al-Qur'an dalam suatu pertemuan, kita dianjurkan mendengarkannya. "Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah supaya kamu mendapat rahmat". (QS. 7/Al-A'rof: 204) Jadi jika dibacakan Al-Qur'an kita wajib mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik di dalam sholat maupun di luar sholat. Kecuali dalam sholat berjama'ah, makmum boleh membaca surat Al-Fatihah sendiri atau mendengarkan saja ketika imam membaca ayat-ayat Al-Qur'an.

Membaca Al-Qur'an ini terhitung ibadah yang utama. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Seutama-utama ibadah ummatku adalah membaca Al-Qur'an." (HR. Abu Nua'im). Dengan demikian apabila kita ingin melakukan ibadah yang utama setelah melaksanakan ibadah yang wajib, maka bacalah Al-Qur'an. Pahala membacanya cukup besar, sebagaimana ditegaskan dalam hadits,

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur'an), maka baginya pahala satu kebaikan. Dan satu kebaikan itu digandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak bermaksud (mengatakan) Alif Laam Miimsatu huruf, melainkan alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf" (HR. Tirmidzi)

Yang dimaksud membaca Al-Qur'an bukan sekadar melafalkannya di lisan saja. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Bacalah Al-Qur'an tentang sesuatu yang melarangmu (dari perbuatan maksiat), dan jika dia tidak dapat mencegahmu (dari berbuat maksiat) maka kamu tidak membacanya." (HR. Thobroni) Jelaslah bahwa yang dimaksudmembaca Al-Qur'an adalah selain mengucapkannya di lisan, juga harus menghayati, dan mengamalkan isinya.

Mempelajari Al-Qur'an adalah suatu kewajiban, dan jika sudah menguasainya, maka kita dituntut mengajarkan kepada sesamamuslim yang masih awam. Dalam hal mempelajari Al-Qur'an ini, ada dua tingkatan:
a) hanya belajar membaca lafadz-lafadznya dalam bahasa Arab; dan
b) mempelajari Al-Qur'an berikut arti (terjemahan) dan maksudnya.

Kini sudah saatnya setiap muslim tidak hanya pandai membaca dan menghafal Al-Qur'an, melainkan juga wajib memahami maknanya dengan baik dan benar. Dan orang yang mau belajar Al-Qur'an, lalu mengajarkannya kepada orang lain itulah orang yang terbaik. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Orang yang paling baik di antara kalian ialah orang yang belajar Al-Qur'an danmengajarkannya (kepada orang lain)." (HR. Bukhori, Abu Dawud, dan Tirmidzi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Dakwah Islam - Artikel Populer