Contoh dakwah singkat

Contoh dakwah singkat : Jadilah Dermawan!
Saudaraku, Anda pernah rajin membaca Al-Qur'an selama bulan Ramadhan ini? Atau mungkin dalam menghadiri majelis taklim, dengan demikian Anda telah belajar banyak dari kajian tersebut?

Anda mungkin menjawab, "Yah, aku tidak tahu, apakah aku termasuk di antara orang-orang yang banyak membacakan Al-Qur'an? Dan aku bingung juga apakah sudah mendapat pengetahuan lebih religius dari kajian-kajian yang saya hadiri? "

Saudaraku, apakah Anda ingin tahu di mana posisi Anda dalam urusan tersebut?

Mudah, Saudaraku, Anda tidak perlu menjadi bingung, karena itu tidak sulit untuk mengetahui di mana tepatnya posisi Anda. Penasaran.. kan? Pikirkan baik-baik tentang hadits di bawah ini, dan Anda pasti akan menemukannya di sana.

عن ابن عباس رضي الله عنه قال: كان النبى صلى الله عليه و سلم أجود الناس بالخير, وكان أجود ما يكون فى رمضان, حين يلقاه جبريل, وكان جبريل - عليه السلام - يلقاه كل ليلة فى رمضان حتى ينسلخ, يعرض عليه النبى صلى الله عليه و سلم القرآن, فإذا لقيه جبريل - عليه السلام - كان أجود بالخير من الريح المرسلة. متفق عليه

"Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu, ia mengisahkan: "Dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia paling dermawan masalah kebaikan (harta benda), dan kedermawanan beliau mencapai puncaknya pada bulan Ramadhan di saat berjumpa dengan Malaikat Jibril. Dan dahulu Malaikat Jibril 'alaihissalam biasanya senantiasa menjumpai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada setiap malam di bulan Ramadhan hingga akhir bulan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca Al Qur'an di hadapannya. Bila beliau telah berjumpa dengan Malaikat Jibril 'alaihissalam beliau terasa begitu dermawan dalam masalah kebaikan (harta benda) dibanding angin sepoi-sepoi yang berhembus." (Muttafaqun 'alaih)

Ibnu Hajar Al Asqalaani menjelaskan bahwa  kedermawanan dalam syari'at adalah memberi sesuatu yang pantas/layak kepada yang pantas/layak menerimanya. Dengan demikian, kedermawanan lebih luas cakupannya dibanding sedekah. (Fathul Bari 1/31)

Saudara! Kemurahan hati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memuncak selama bulan Ramadhan, terutama setelah ia membacakan Al-Qur'an dengan malaikat Jibril 'alaihissalam. Apakah Anda tahu mengapa kemurahan hatinya meningkat pada saat bulan Ramadhan?

Bukankah produktivitas orang biasanya akan menurun pada bulan ini, maka pendapatan mereka mungkin menurun juga?

Bukankah dalam bulan ini menghadapi lapar dan haus, dan cenderung menginginkan untuk menikmati semua makanan dan minuman yang kita punya? Cobalah untuk mengingat Saudaraku, apa yang Anda lakukan sebelum waktu buka puasa? Anda merasa bahwa Anda ingin makan semua makanan di meja makan, Bukan?

Para ulama' menjelaskan hikmah perubahan kedermawanan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada bulan ramadhan, terlebih-lebih seusai bertadarus Al Qur'an bersama malaikat Jibril 'alaihissalam. Dijelaskan bahwa membaca Al Qur'an dan memahami kandungannya mendorong beliau untuk semakin merasa kecukupan, dan terbebas dari sifat tamak. Dan perasaan kecukupan semacam inilah yang mendasari setiap kedermawanan. Ditambah lagi pada bulan Ramadhan, karunia Allah kepada umat manusia berlipat ganda, karenanya beliau shallallahu 'alaihi wa sallam senang untuk meneladani sunnatullah dengan melipat gandakan kedermawanan beliau. Dengan bersatunya beberapa hal di atas, keutamaan waktu ditambah perjumpaan dengan Malaikat Jibril bersatu padu dalam diri beliau sehingga kedermawanan beliau berlipat ganda. (Fathul Bari 1/31)

Anda ingin tahu, seberapa jauh tingkat kemurahan hati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam? Hadits berikut adalah salah satu contoh:

عن أنس رضي الله عنه قال: جاءه رجل فأعطاه غنما بين جبلين فرجع إلى قومه فقال يا قوم أسلموا فإن محمدا يعطى عطاء لا يخشى الفاقة.

Sahabat Anas radhiallahu 'anhu mengisahkan: "Pada suatu hari ada seseorang yang datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau memberinya hadiah berupa kambing sebanyak satu lembah. Spontan lelaki itu berlari menemui kaumnya dan berkata kepada mereka: 'Wahai kaumku, hendaknya kalian semua segera masuk Islam, karena sesungguhnya Muhammad memberi pemberian yang sangat besar, seakan ia tidak pernah takut kemiskinan.'" (Riwayat Muslim)

Saudara! Baca kembali hadits tersebut di atas.

Hal tersebut menggambarkan bahwa kemurahan hati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lebih baik dari angin sejuk yang berhembus. Ini berarti bahwa kemurahan hati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak diarahkan hanya untuk orang-orang tertentu, tetapi untuk semua orang tanpa perbedaan, meskipun mereka berbeda dalam hal martabat, kekerabatan, dll. Ini juga berarti bahwa kedermawanan / kemurahan hati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dilakukan secara terus menerus dan tidak pernah berhenti .

Sekarang, Anda tahu apakah Anda sudah membaca banyak Al Qur'an, dan mendapat banyak pengetahuan Islam dengan mentadaburinya?

Perlu Anda ketahui saudaraku, bahwa jika membacaan Al-Qur'an yang telah Anda lakukan dan majelis taklim yang telah anda hadiri telah mendorong untuk bermurah hati, itu berarti bahwa Anda memang di antara orang-orang yang rajin membaca Al-Qur'an dan telah menerapkan ajaran ilmu Islam.
Tetapi, jika bacaan Qur'an dan pelajaran agama dari para murobi tidak mendorong Anda untuk bermurah hati, maka Anda perlu mengevaluasi dan memperbaiki bacaan Al-Qur'an dan pengetahuan agama.

Al-Qur'an serta pelajaran agama selalu membimbing Anda untuk meningkatkan iman kepada Allah Ta'ala dan ganjaran pahala dari-Nya kepada orang-orang yang murah hati. Pengetahuan agama akan membimbing Anda menjadi lebih setia bahwa untuk setiap bantuan yang anda ditawarkan kepada orang lain, ada pahala Allah untuk Anda.

ما من يوم يصبح العباد فيه إلا ملكان ينزلان فيقول أحدهما: اللهم أعط منفقا خلفا ويقول الآخر: اللهم أعط ممسكا تلفا.

"Tiada pagi hari, melainkan ada dua malaikat yang turun padanya, kemudian salah satunya berucap (berdoa): 'Ya Allah, berilah orang yang berinfaq pengganti,' sedangkan yang lain berdoa: 'Ya Allah timpakanlah kepada orang yang kikir (tidak berinfaq) kehancuran.'" (Muttafaqun 'alaih)

Saudara! Bagaimana kondisi Anda di bulan ramadhan ini, apakah Anda menjadi lebih murah hati / dermawan atau semakin kikir? Hanya Anda yang tahu jawabannya, sehingga membuktikan kepada diri sendiri bahwa Anda juga bisa menjadi lebih murah hati dalam bulan suci ini.

Semoga Allah Ta'ala memasukan kita di antara mereka yang telah terbukti golongan orang bermurah hati/dermawan di bulan suci ini. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Dakwah Islam - Artikel Populer