Keutaman
Dzikir
Diantara ayat yang menjelaskan
keutaman dzikir adalah firman Allah Swt dalam surat Al Ahzab ayat 41 :
Artinya :“Hai
orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya
Allah Swt berfirman dalam surat Ali Imran ayat 191 :
Artinya : “(yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka”.
Allah
Swt berfirman dalam surat An Nisa’ ayat 103 :
Artinya :
“Maka apabila kamu telah
menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan
di waktu berbaring”.
Sahabat Ibn Abbas Ra berkata,“maksudnya di waktu malam, siang, di darat, lautan,
saat bepergian, di rumah, saat faqir, kaya, sehat, sakit, secara samar dan
terang-terangan.”
Allah Swt berfirman dalam surat Al A’raf ayat 205 :
Artinya :“dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu
dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di
waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai”.
Dalam
mencela orang-orang munafik, Allah Swt berfirman dalam surat An Nisaa’ ayat 142 :
Artinya :“dan
tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali”.
Di antara hadits yang menjelaskan tentang keutamaan
dzikir adalah sabda baginda Nabi Muhammad Saw,
يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا مَعَ
عَبْدِيْ مَا ذَكَرَنِيْ وَتَحَرَّكَتْ بِيْ شَفَتَاهُ
“Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Aku
bersama hamba-Ku selama dia ingat pada-Ku dan kedua lisannya bergerak menyebut namaku.”
Beliau Nabi Saw bersabda,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَرْتَعَ فِيْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ فَلْيُكْثِرْ
ذِكْرَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“barang siapa ingin
bersenang-senang di taman sorga, maka perbanyaknya dzikir
kepada Allah Azza wa Jalla.”
Baginda Nabi Muhammad pernah di tanya tentang
amal apa yang paling utama, beliau menjawab,
أَنْ تَمُوْتَ وَلِسَانُكَ رَطْبٌ بِذِكْرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“amal yang paling utama adalah engkau meninggal
dalam keadaan lisanmu basah dengan menyebut nama Allah Azza wa Jalla.”
Baginda Nabi Muhammad Saw bersabda,
قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِذَا ذَكَرَنِيْ عَبْدِيْ
فِيْ نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِيْ نَفْسِيْ وَإِذَا ذَكَرَنِيْ فِيْ مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِيْ مَلَأٍ خَيْرٍ
مِنْ مَلَئِهِ وَإِذَا تَقَرَّبَ مِنِّيْ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ ذِرَاعًا
“Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, ‘ketika
hamba-Ku mengingat-Ku didalam
hati, maka Aku mengingatnya dalam
Dzatku. Ketika dia mengingat-Ku di dalam sebuah perkumpulan, maka Aku
akan mengingatnya di dalam perkumpulan yang lebih baik dari perkumpulannya.
Ketika dia berusaha mendekat pada-Ku satu jengkal, maka Aku
akan mendekat padanya satu dzira’.”
Diantara Atsar
yang menjelaskan tentang keutamaan dzikir adalah ucapan Imam Hasan Basri,“ada dua bentuk dzikir kepada Allah Azza wa Jalla,
dzikir kepada allah Azza wa Jalla diantara hatimu dan dzatnya Allah Azza Wa
Jalla, dzikir ini sangat bagus dan sangat besar pahalanya, tapi yang lebih
utama dari bentuk ini adalah ingat kepada Allah Swt ketika melakukan hal-hal
yang di haramkan oleh Allah Azza wa Jalla.”
(Sumber : BEKAL DAKWAH AL-GHOZALI jilid 1)
Baca juga artikel kami lainnya : Arti Mukmin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar