(Fasal) menjelaskan hukum-hukum luqathah.
|
(فَصْلٌ)
فِيْ أَحْكَامِ اللُّقَطَةِ
|
Luqathah, dengan dibaca fathah huruf qafnya,
adalah nama sesuatu yang ditemukan.
|
وَهِيَ بِفَتْحِ الْقَافِ اسْمٌ لِلشَّيْئِ
الْمُلْتَقَطِ
|
Makna luqathah secara syara’ adalah harta yang
tersia-sia dari pemiliknya sebab jatuh, lupa dan sesamanya.
|
وَمَعْنَاهَا شَرْعًا مَالٌ ضَاعَ مِنْ مَالِكِهِ
بِسُقُوْطٍ أَوْ غَفْلَةٍ وَنَحْوِهِمَا
|
Ketika ada seseorang baik baligh atau belum,
muslim atau bukan, fasiq ataupun tidak, menemukan barang temuan di bumi mawat
ataupun di jalan, maka bagi dia diperkenankan mengambil atau membiarkannya.
|
(وَإِذَا
وَجَدَ) شَخْصٌ بِالِغًا أَوْ لَا مُسْلِمًا كَانَ أَوْ لَا فَاسِقًا كَانَ أَوْ
لَا (لُقَطَةً فِيْ مَوَاتٍ أَوْ طَرِيْقٍ فَلَهُ أَخْذُهَا وَتَرْكُهَا
|
Akan tetapi mengambilnya lebih utama daripada
membiarkannya, jika orang yang mengambilnya percaya bahwa dia bisa
menjaganya.
|
وَ) لَكِنْ (أَخْذُهَا أَوْلَى مِنْ تَرْكِهَا إِنْ
كَانَ) الْآخِذُ لَهَا (عَلَى ثِقَّةٍ مِنَ الْقِيَامِ بِهَا)
|
Seandainya ia membiarkannya tanpa mengambil /
memegangnya sama sekali, maka ia tidak memiliki tanggungan apa-apa.
|
فَلَوْ تَرَكَهَا مِنْ غَيْرِ أَخْذٍ لَمْ
يَضْمَنْهَا
|
Tidak wajib mengangkat saksi atas barang temuan
baik karena untuk dimiliki ataupun hanya untuk dijaga.
|
وَلَا يَجِبُ الْإِشْهَادُ عَلَى الْتِقَاطِهَا
لِتَمَلُّكٍ أَوْ حِفْظٍ
|
Orang
Yang Menemukan Fasiq
Bagi seorang qadli harus mengambil barang temuan
dari orang yang fasiq dan menyerahkannya pada orang yang adil.
|
وَيَنْزَعُ الْقَاضِي اللُّقَطَةَ مِنَ
الْفَاسِقِ وَيَضَعُهَا عِنْدَ عَدْلٍ
|
Pengumuman orang fasiq atas barang temuan tidak
bisa dibuat pegangan, bahkan qadli harus menyertakan seorang pengawas yang
adil pada orang fasiq tersebut agar bisa mencegahnya dari berhianat pada
barang temuan tersebut.
|
وَلَا يَعْتَمِدُ تَعْرِيْفَ الْفَاسِقِ اللُّقَطَةَ
بَلْ يَضُمُّ الْقَاضِيْ إِلَيْهِ رَقِيْبًا عَدْلًا يَمْنَعُهُ مِنَ
الْخِيَانَةِ فِيْهَا
|
Anak
Kecil yang Menemukan Luqathah
Seorang wali harus mengambil barang temuan dari
tangan anak kecil dan mengumumkannya.
|
وَيَنْزِعُ الْوَلِيُّ اللُّقَطَةَ مِنْ يَدِّ
الصَّبِيِّ وَيُعَرِّفُهَا
|
Kemudian setelah mengumumkan, wali berhak
mengambil kepemilikan barang temuan tersebut untuk si anak kecil, jika ia
melihat ada maslahah dalam mengambil kepemilikan barang temuan tersebut untuk
si anak kecil.
|
ثُمَّ بَعْدَ التَّعْرِيْفِ يَتَمَلَّكُ اللُّقَطَةَ
لِلصَّبِيِّ إِنْ رَأَى الْمَصْلَحَةَ فِيْ تَمَلُّكِهَا لَهُ
|
Konsekwensi
Menemukan Luqathah
Ketika seseorang mengambil barang temuan, maka
wajib bagi dia untuk mengetahui enam perkara pada barang temuan tersebut
setelah mengambilnya.
|
(وَإِذَا
أَخَذَهَا) أَيِ اللُّقَطَةَ (وَجَبَ عَلَيْهِ أَنْ يَعْرِفَ) فِيْ اللُّقَطَةِ
عَقِبَ أَخْذِهَا (سِتَّةَ أَشْيَاءَ
|
Yaitu wadahnya, apakah dari kulit atau kain
semisal.
|
وِعَاءَهَا) مِنْ جِلْدٍ أَوْ خِرْقَةٍ مَثَلًا
|
‘ifash-nya, yaitu yang bermakna wadah.
|
(وَعِفَاصَهَا)
هُوَ بِمَعْنَى الْوِعَاءِ
|
Dan talinya. Lafadz “wika’” dengan dibaca
panjang. Wika’ adalah tali yang digunakan untuk mengikat barang temuan
tersebut.
|
(وَوِكَاءَهَا)
بِالْمَدِّ وَهُوَ الْخَيْطُ الَّذِيْ تُرْبَطُ بِهِ
|
Dan jenisnya, dari emas atau perak. Jumlahnya dan
timbangannya.
|
(وَجِنْسَهَا)
مِنْ ذَهَبٍ أَوْ فِضَّةٍ (وَعَدَدَهَا وَوَزْنَهَا)
|
Lafadz “ya’rifa”, dengan dibaca fathah huruf
awalnya dan dibaca sukun huruf yang kedua, itu diambil dari masdar “ma’rifah
(mengetahui)” bukan dari masdar “ta’rif (Mengumumkan)”.
|
وَيَعْرِفَ بِفَتْحِ أَوَّلِهِ وَسُكُوْنِ ثَانِيْهِ
مِنَ الْمَعْرِفَةِ لَا مِنَ التَّعْرِيْفِ
|
Dan wajib untuk menjaganya ditempat penyimpan
barang sesamanya.
|
(وَ)
أَنْ يَحْفَظَهَا) حَتْمًا (فِيْ حِرْزِ مِثْلِهَا)
|
Ketika
Ingin Memiliki Luqathah
Kemudian setelah apa yang telah dijelaskan
tersebut, ketika penemu ingin memiliki barang tersebut, maka wajib baginya
mengumumkan selama setahun di pintu-pintu masjid saat orang-orang keluar
habis sholat berjama’ah. Lafadz “’arrafa” dengan ditasydid huruf ra’nya,
diambil dari masdar “ta’rif (mengumumkan)” tidak dari masdar “ma’rifah
(mengetahui)”.
|
ثُمَّ بَعْدَ مَا ذُكِرَ(إِذَا أَرَادَ)
الْمُلْتَقِطُ (تَمَلُّكَهَا عَرَّفَهَا) بِتَشْدِيْدِ الرَّاءِ مِنَ
التَّعْرِيْفِ لَا مِنَ الْمَعْرِفَةِ (سَنَةً عَلَى أَبْوَابِ الْمَسَاجِدِ)
عِنْدَ خُرُوْجِ النَّاسِ مِنَ الْجَمَاعَةِ
|
Dan
di tempat ia menemukan barang tersebut.
|
(وَفِيْ
الْمَوْضِعِ الَّذِيْ وَجَدَهَا فِيْهِ)
|
Di
pasar-pasar dan sesamanya yaitu tempat-tempat berkumpulnya manusia.
|
وَفِيْ الْأَسْوَاقِ وَنَحْوِهَا مِنْ مَجَامِعِ
النَّاسِ
|
Masa
Mengumumkan
Mengumumkan
itu disesuaikan dengan kebiasaan, waktu dan tempatnya.
|
وَيَكُوْنُ التَّعْرِيْفُ عَلَى الْعَادَةِ زَمَانًا
وَمَكَانًا
|
Permulaan
setahun dihitung sejak waktu mengumumkan, bukan dari waktu menemukan barang
tersebut.
|
وَابْتِدَاءُ السَّنَةِ يُحْسَبُ مِنْ وَقْتِ
التَّعْرِيْفِ لَا مِنْ وَقْتِ الْاِلْتِقَاطِ
|
Tidak
wajib mengumumkan selama setahun secara penuh.
|
وَلَا يَجِبُ اسْتِيْعَابُ السَّنَةِ
بِالتَّعْرِيْفِ
|
Akan
tetapi pertama mengumumkan setiap hari dua kali, pagi dan sore tidak malam
hari dan tidak pada waktu qailulah (istirahat
siang).
|
بَلْ يُعَرِّفُ أَوَّلًا كُلَّ يَوْمٍ مَرَّتَيْنِ
طَرَفَيِ النَّهَارِ لَا لَيْلًا وَلَا وَقْتَ الْقَيْلُوْلَةِ
|
Setelah
itu kemudian mengumumkan setiap minggu satu atau dua kali.
|
ثُمَّ يُعَرِّفُ بَعْدَ ذَلِكَ كُلَّ أُسْبُوْعٍ
مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ
|
Praktek
Pengumuman
Saat
mengumumkan barang temuan, si penemu hanya boleh menyebutkan sebagian
dari ciri-ciri barang temuannya.
|
وَيَذْكُرُ الْمُلْتَقِطُ فِيْ تَعْرِيْفِ
اللُّقَطَةِ بَعْضَ أَوْصَافِهَا
|
Sehingga,
jika ia terlalu banyak menyebutkan ciri-cirinya, maka ia terkena beban untuk
menggantinya (dlaman).
|
فَإِنْ بَالَغَ فِيْهَا ضَمِنَ
|
Bagi
si penemu tidak wajib mengeluarkan biaya pengumuman jika ia mengambil barang
temuan tersebut dengan tujuan menjaganya karena pemiliknya.
|
وَلَا يَلْزَمُهُ مُؤْنَةُ التَّعْرِيْفِ إِنْ
أَخَذَ اللُّقَطَةَ لِيَحْفِظَهَا عَلَى مَالِكِهَا
|
Bahkan
bagi qadli mengambilkan biayanya dari baitulmal atau si penemu hutang biaya
tersebut atas nama si pemilik barang.
|
بَلْ يُرَتِّبُهَا الْقَاضِيْ مِنْ بَيْتِ الْمَالِ
أَوْ يَقْتَرِضُهَا عَلَى الْمَالِكِ
|
Jika
ia mengambil barang temuan tersebut untuk dimiliki, maka wajib baginya
mengumumkan dan wajib mengeluarkan biaya pengumumannya. Baik setelah itu ia memang memilikinya ataupun
tidak.
|
وَإِنْ أَخَذَ اللُّقَطَةَ لِيَتَمَلَّكَهَا وَجَبَ
عَلَيْهِ تَعْرِيْفُهَا وَلَزِمَهُ مُؤْنَةُ تَعْرِيْفِهَا سَوَاءٌ تَمَلَّكَهَا
بَعْدَ ذَلِكَ أَمْ لَا
|
Barang
siapa menemukan barang yang remeh, maka ia tidak wajib mengumumkan selama
setahun, bahkan cukup mengumumkan dalam selang waktu yang ia sangka bahwa
pemiliknya sudah tidak memperdulikan barang tersebut setelah waktu itu.
|
وَمَنِ الْتَقَطَ شَيْئًا حَقِيْرًا لَا يُعَرِّفُهُ
سَنَةً بَلْ يُعَرِّفُهُ زَمَنًا يَظُنُّ أَنَّ فَاقِدَهُ يُعْرِضُ عَنْهُ
بَعْدَ ذِلِكَ الزَّمَنِ
|
Kemudian,
jika ia tidak menemukan pemiliknya setelah mengumumkannya selama setahun,
maka baginya diperkenankan untuk memiliki barang temuan tersebut dengan
syarat akan menggantinya -saat pemiliknya sudah ditemukan-.
|
(فَإِنْ
لَمْ يَجِدْ صَاحِبَهَا) بَعْدَ تَعْرِيْفِهَا سَنَةً (كَانَ لَهُ أَنْ
يَتَمَلَّكَهَا بِشَرْطِ الضَّمَانِ) لَهَا
|
Si
penemu tidak bisa langsung memiliki barang temuan tersebut hanya dengan
lewatnya masa setahun, bahkan harus ada kata-kata yang menunjukkan
pengambilan kepemilikan seperti, “saya
mengambil kepemilikan barang temuan ini.”
|
وَلَا يَمْلِكُهَا الْمُلْتَقِطُ بِمُجَرَّدِ مُضِيِّ
السَّنَةِ بَلْ لَا بُدَّ مِنْ لَفْظٍ يَدُلُّ عَلَى التَّمَلُّكِ كَتَمَلَّكْتُ
هَذِهِ اللُّقَطَةَ
|
Jika
Pemiliknya Datang
Jika ia sudah mengambil kepemilikan barang temuan
tersebut dan ternyata pemiliknya datang saat barang tersebut masih tetap
seperti semula dan keduanya sepakat untuk mengembalikan barang itu atau
sepakat mengembalikan gantinya, maka urusannya sudah jelas.
|
فَإِنْ تَمَلَّكَهَا وَظَهَرَ مَالِكُهَا وَهِيَ
بَاقِيَةٌ وَاتَّفَقَا عَلَى رَدِّ عَيْنِهَا أَوْ بَدَلِهَا فَالْأَمْرُ فِيْهِ
وَاضِحٌ
|
Jika
keduanya berbeda pendapat, si pemilik menginginkan barang tersebut dan si
penemu ingin pindah pada gantinya, maka yang dikabulkan adalah sang pemilik
menurut pendapat al ashah.
|
وَإِنْ تَنَازَعَا فَطَلَبَهَا الْمَالِكُ وَأَرَادَ
الْمُلْتَقِطُ الْعُدُوْلَ إِلَى بَدَلِهَا أُجِيْبَ الْمَالِكُ فِيْ الْأَصَحِّ
|
Jika
barang temuan tersebut rusak setelah diambil kepemilikan oleh si penemu, maka
ia wajib mengganti barang sesamanya jika memang barang temuan tersebut berupa
barang mitsl.
|
وَإِنْ تَلِفَتِ اللُّقَطَةُ بَعْدَ تَمَلُّكِهَا
غَرَمَ الْمُلْتَقِطُ مِثْلَهَا إِنْ كَانَتْ مِثْلِيَّةً
|
Atau
mengganti harganya jika barang tersebut berupa barang yang memiliki harga,
dengan ukuran harga saat mengambil kepemilikan.
|
أَوْ قِيْمَتَهَا إِنْ كَانَتْ مُتَقَوَّمَةً يَوْمَ
التَّمَلُّكِ لَهَا
|
Jika
barang temuan tersebut menjadi kurang sebab cacat, maka bagi si pemilik
diperkenankan mengambilnya beserta ganti rugi dari kekurangan tersebut menurut pendapat
al ashah.
|
وَإِنْ نَقَصَتْ بِعَيْبٍ فَلَهُ أَخْذُهَا مَعَ
الْأُرْشِ فِيْ الْأَصَحِّ
|
Pembagian Barang Temuan
Barang
temuan, dalam sebagian redaksi menggunakan “jumlah barang temuan”, terbagi
menjadi empat macam.
|
(وَاللُّقَطَةُ)
وَفِيْ بَعْضِ النُّسَخِ وَجُمْلَةُ اللُّقَطَةِ (عَلَى أَرْبَعَةِ أَضْرُبٍ)
|
Salah
satunya barang yang utuh dalam jangka waktu
lama seperti emas dan perak.
|
أَحَدُهَا (مَا يَبْقَى عَلَى الدَّوَامِ) كَذَهَبٍ
وَفِضَّةٍ
|
Maka
hal ini, maksudnya keterangan yang sudah lewat yaitu mengumumkan selama
setahun dan mengambil kepemilikkan setelah melewati setahun, adalah hukumnya,
maksudnya hukum barang yang utuh
dalam jangka waktu lama.
|
(فَهَذَا)
أَيْ مَا سَبَقَ مِنْ تَعْرِيْفِهَا سَنَةً وَتَمَلُّكِهَا بَعْدَ السَّنَةِ (حُكْمُهُ)
أَيْ حُكْمُ مَا يَبْقَى عَلَى الدَّوَامِ
|
Macam
kedua adalah barang temuan yang tidak tahan lama seperti makanan basah.
|
(وَ)
الضَّرْبُ (الثَّانِيْ مَا لَا يَبْقَى) عَلَى الدَّوَامِ (كَالطَّعَامِ
الرَّطْبِ
|
Maka
penemu barang tersebut diperkenankan memilih antara dua hal.
|
فَهُوَ) أَيِ الْمُلْتَقِطُ لَهُ (مُخَيَّرٌ بَيْنَ)
خَصْلَتَيْنِ
|
Memakan
dan menggantinya, maksudnya mengganti harganya. Atau menjualnya dan menjaga
hasil penjualannya hingga jelas siapa pemiliknya.
|
(أَكْلِهِ
وَغَرْمِهِ) أَيْ غَرْمِ قِيْمَتِهِ (أَوْ بَيْعِهِ وَحِفْظِ ثَمَنِهِ) إِلَى
ظُهُوْرِ مَالِكِهِ
|
Yang
ketiga adalah barang yang tahan lama dengan cara diproses seperti kurma basah
dan anggur basah.
|
(وَالثَّالِثُ
مَا يَبْقَى بِعِلَاجٍ) فِيْهِ (كَالرُّطَبِ) وَالْعِنَبِ
|
Maka
si penemu melakukan hal yang maslahah, yaitu menjual dan menjaga hasil penjualannya,
atau mengeringkan dan menjaganya hingga jelas siapa pemiliknya.
|
(فَيَفْعَلُ
مَا فِيْهِ الْمَصْلَحَةُ مِنْ بَيْعِهِ وَحِفْظِ ثَمَنِهِ أَوْ تَخْفِيْفِهِ
وَحِفْظِهِ) إِلَى ظُهُوْرِ مَالِكِهِ
|
Yang
ke empat adalah barang temuan yang butuh nafkah seperti binatang. Dan bagian
ini ada dua macam,
|
(وَ
الرَّابِعُ مَا يَحْتَاجُ إِلَى نَفَقَةٍ كَالْحَيَوَانِ وَهُوَ ضَرْبَانِ)
|
Salah
satunya adalah binatang yang tidak bisa menjaga diri dari binatang pemburu
yang kecil, seperti kambing dan anak sapi.
|
أَحَدُهُمَا (حَيَوَانٌ لَا يَمْتَنِعُ بِنَفْسِهِ)
مِنْ صِغَارِ السِّبَاعِ كَغَنَمٍ وَعَجْلٍ
|
Maka
bagi penemunya diperkenankan memilih diantara tiga perkara, memakan dan
mengganti harganya, membiarkan tidak memakannya dan dan bersedekah dengan
memberi nafkah padanya, atau menjual dan menjaga hasil penjualannya hingga
jelas siapa pemiliknya.
|
(فَهُوَ)
أَيْ مُلْتَقِطُهُ (مُخَيَّرٌ) فِيْهِ (بَيْنَ) ثَلَاثَةِ أَشْيَاءَ (أَكْلِهِ
وَغَرْمِ ثَمَنِهِ أَوْ تَرْكِهِ) بِلَا أَكْلٍ. (وَالتَّطَوُّعِ بِالْإِنْفَاقِ
عَلَيْهِ أَوْ بَيْعِهِ وَحِفْظِ ثَمَنَهِ) إِلَى ظُهُوْرِ مَالِكِهِ
|
Yang
kedua adalah binatang yang bisa menjaga diri dari binatang-binatang pemburu yang kecil seperti onta dan kuda.
|
(وَ)
الثَّانِيْ (حَيَوَانٌ يَمْتَنِعُ بِنَفْسِهِ) مِنْ صِغَارِ السِّبَاعِ
كَبَعِيْرٍ وَفَرَسٍ
|
Maka,
jika si penemu menemukannya di alam bebas, maka harus membiarkannya, dan
haram mengambilnya untuk dimiliki.
|
(فَإِنْ
وَجَدَهُ) الْمُلْتَقِطُ (فِيْ الصَّحْرَاءِ تَرَكَهُ) وَحَرُمَ اِلْتِقَاطُهُ
لِلتَّمَلُّكِ
|
Sehingga,
seandainya ia mengambilnya untuk dimiliki, maka ia memiliki beban untuk
menggantinya (dlamman).
|
فَلَوْ أَخَذَهُ لِلتَّمَلُّكِ ضَمِنَهُ
|
Jika
si penemu menemukannya di pemukiman, maka ia diperkenankan memiliki di antara
tiga hal pada binatang tersebut.
|
(وَإِنْ
وَجَدَهُ) الْمُلْتَقِطُ (فِيْ الْحَضَرِ فَهُوَ مُخَيَّرٌ بَيْنَ الْأَشْيَاءِ
الثَّلَاثَةِ فِيْهِ)
|
Yang
dikehendaki adalah tiga hal yang telah dijelaskan dalam permasalahan binatang
yang tidak bisa menjaga diri.
|
وَالْمُرَادُ الثَّلَاثَةُ السَّابِقَةُ فِيْمَا لَا
يَمْتَنِعُ
|
(Sumber : Kitab Fathul Qorib)
Baca juga artikel kami lainnya : Takdir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar